menggerogoti dayungku.
dayung,
teman ku mengayuh cerita.
sedikit,
demi sedikit.
hingga ahirnya ia pun menyerah dan terbelah jadi dua.
akupun goyah,
kehilangan dayungku.
yg semula,
temaniku mengarungi samudera luas.
melawan arusnya yg kuat,
pun yg tenang.
yg kulakukan hanya diam.
biarkan perahuku mengalir apa adanya.
terbawa arus,
ikuti emosi yg ada.
sambil sesekali kucoba betulkan dayungku yg tlah patah.
meski peluh menetes,
meski batin terluka.
ku tk henti berusaha.
meski mungkin,
yg terlihat bagi nya ttp sja hanya semu.
dn bilakah hari itu tiba,
saat dayungku utuh kembali,
akankah perahu itu ttp ada ?
and sum1 says :
selama cerita kan ttp ada,
perahu itu kan ttp ada.
krn dengan itulah kita mengarungi tuk bikin cerita.
tentang kita berdua.
lantas bilamanakah,
bila samudera luas itu tk berair ?
krn kemarau berkepanjangan yg dtg bgitu hebatnya.
hingga menjadi kering.
apalah arti sbuah perahu yg terdampar d perairan tandus ???
dan aku yakin,
samudera itu kan ttp berair.
mengingat bgitu luasnya,
samudera yg kita arungi.
KRN AKU SEDANG LELAH.
TEROMBANG-AMBING DLM RESAH.
MENATAP BINTANG D LANGIT YG BERGEMELAPAN.
BEGITU SLALU,
TAK BERUBAH.
maka izinkanlah aku duduk sebentar d pekarangan hidupku.
menatap hujan yg sdang rajin jatuh k bumi.
ditemani secangkir kopi dan temannya.
melupakan sejenak sgala resah.
krn sungguh,
terkadang semua ini terasa bgitu melelahkan.
bila samudera luas itu tk berair ?
krn kemarau berkepanjangan yg dtg bgitu hebatnya.
hingga menjadi kering.
apalah arti sbuah perahu yg terdampar d perairan tandus ???
dan aku yakin,
samudera itu kan ttp berair.
mengingat bgitu luasnya,
samudera yg kita arungi.
KRN AKU SEDANG LELAH.
TEROMBANG-AMBING DLM RESAH.
MENATAP BINTANG D LANGIT YG BERGEMELAPAN.
BEGITU SLALU,
TAK BERUBAH.
maka izinkanlah aku duduk sebentar d pekarangan hidupku.
menatap hujan yg sdang rajin jatuh k bumi.
ditemani secangkir kopi dan temannya.
melupakan sejenak sgala resah.
krn sungguh,
terkadang semua ini terasa bgitu melelahkan.