Sunday, October 31, 2010

Berjanjilah!!!

Aku memiliki penyakit akut,
penyakit yg bisa dgn mudah mengkhianati janji2 pada diri sendiri.
Lupa untuk merasa,jemu untuk mencinta.
Akut karna tidak tahu kapan datangnya,dan sulit untuk dikendalikan.

Sebenarnya aku akan masa bodoh,jika penyakit ini tidak merugikan orang lain.
Merugi karna menyakiti,atau mengecewakan.
Bahkan lebih parah jika pihak yg terugikan tidak sadar.
Tidak menganggap kalau ini penyakit akut,dan bersikukuh dlm kerugiannya.

Penyakit ini berbahaya.
Karna dapat membuat orang paling baik di dunia kehilangan kesempatan untuk bahagia.
Karena bersamaku,yang sudah terjangkit dengan stadium kronis.

Lalu kemudian kesadaranku ini tiba2 mampu menjadikanku orang yg sok sok berjiwa besar.
Untuk merelakan milikku yg paling berharga,jika sewaktu2 nanti penyakitku datang lagi.

"Dengar.Berjanjilah padaku.Jika penyakit ini datang satu kali lagi.Pergilah,pergi yg jauh.Jangan menoleh lagi.Oke?Kamu paham kata2ku?"

"Kenapa kamu berkata seperti itu?Kamu mau kaya gitu lagi?"

"Bukan.Bukan itu maksudku.Kamu tak mengerti ya?Aku bahkan tak percaya diriku sembuh semudah ini,aku hanya takut."

"Aku percaya kamu.Yakinlah.Aku percaya kamu telah yakin membuang penyakit itu."

"Ya,aku memang yakin.Tapi siapa yang tahu?Hanya berjaga jika penyakit ini telah mengakar dan mendarah daging denganku.Berjanjilah,kamu akan pergi.Ya?"

"Kenapa?"

"Karena.Sungguh suatu kejahatan jika memang terjadi lagi.Cukup sudah kamu dikorbankan.Kamu harus pergi.Bukan karna aku rela,bukan.Tapi masih banyak bahagia di dunia ini yg bisa kamu raih jika tidak bersamaku.Berjanjilah."

"Haruskah?"

"Ya.Berjanjilah,sayang."

"Baiklah."

Lalu aku menangis.Dan untuk pertama kalinya kamu diam.Tidak mencoba melawan tangisanku.Apa kini kamu mulai mengerti?

we shall overcome
we shall overcome
we shall overcome someday


oh deep in my heart
i do believe that
we shall overcome someday
Thursday, October 21, 2010

Kapok jadi anak nakal :S

Merasa kembali membuka kotak pandora yang lain.
Karena membuka sesuatu yg seharusnya tak saya buka.

Kuungkap isinya beberapa.
Untuk bersedih,marah,terluka,merasa dikhianati entah untuk apa.
Ingin berhenti,tapi naluri anak nakalku terus bekerja.
Menjelajahi inti demi inti,bait demi bait,hingga akhirnya lebur.
Karena tahu sesuatu,sesuatu yg telah lama kupertanyakan.

Bahwa benar saya pernah mengecewakan orang yg sungguh paling kusayangi dibandingkan mereka.
Bahwa idealisme saya pernah membuat orang itu merasa asing.

Maaf.
(untuk kotak pandora yg sengaja kubuka dan segala laku nakal)
*emang iya terkadang tidak tahu itu lebih baik?
Monday, October 18, 2010

Sepertinya saya memang harus banyak banyak bersyukur :)

"To lose balance sometimes for love is part of living a balanced life."
 
How is life?

Begitu banyak perubahan.Ada yang datang dan pergi.Banyak yang saya terima juga yang saya lepaskan.Bahwa mungkin ini hal yg wajar dalam hidup.

Hampir dua minggu saya bosan ketika dipaksa harus tunduk pd kelemahan. Cuma bisa tidur2an,makan,nonton tv,dan aktivitas pemalasan yang lainnya.Yang bisa menghibur hanya ucapan dari teman2 tersayang atau bahkan beberapa kunjungan hangat yang mengajak saya untuk segera kembali menghirup udara luar. Namun disitulah saya menyadari satu hal,bahwa Allah begitu baik dengan menghadirkan teman2 yang sayang pada saya, saudara tiada akhir. Bahwa di saat itulah saya baru menyadari saya tidak sendiri.

Bahwa suatu kebahagiaan tak terukur rupanya di sekeliling saya banyak orang2 baik.Ada yg malam2 mengirimkan ucapan manis 'semoga cepat sembuh' disertai coklat dan vitamin. Ada pula dua ekor yang sangat kusayangi yg tiba2 berkelakar gak jelas malam gelap datang ngajak nonton airshow. Juga dua orang terkasih lainnya yg ketawa ketiwi di rumah orang. Atau serombongan orang bego yang dateng sambil godain adik saya.Dan hal hal manis lainnya seperti ucapan dari saudara bahkan kakak kakak terbaik atau kiriman eskrim sebelum memasang perangkat nyamuk.Haha.

Dan yang paling membuat saya bersyukur ialah ternyata saya memiliki sesosok setia yg tak pernah mengkhianati saya. Seorang yang mau bersusah payah menemani saya bolak balik ke dokter, begitu manisnya memberi 'sogokan2 cepat sembuh' disertai sekuntum bunga, bahkan rela menjadi tukang ojek ketika saya harus menjadi sesosok yang lemah luarbiasa.

Ya Allah,engkau begitu baik dan aku begitu bodoh.

Bahwa sebenarnya telah lama kau kirimkan seorang ksatria tapi baru kusadari sekarang. Yang dulu pernah kukecewakan ntah berapa kali dan entah dg berapa laku. Tapi dia disana, menunggu seyakin itu. Aku yang selalu kukuh berpendapat bersamanya tidak seimbang. Waktuku terasa berhenti dan tk terkendali. Hingga mengerti, bahwa ketidakseimbangan dalam hal hal indah itu bagian dari keseimbangan dalam hidup.

Saya tahu dia jauh dari sempurna. Tapi banyak hal lebih daripada itu yang membuatnya tidak ternilai. Dia baik, ya itu lebih dari cukup untuk membuat saya kagum padanya, bahwa membuat ia begitu mudah dicintai.

Setau saya, bersama kamu itu semudah bernafas. Mudah dihirup juga mudah dihembuskan. Bahkan terkadang kamu juga begitu mudah dicintai tapi juga mudah dilupakan. Bahkan aku pernah menganggapmu sekedar anomali. Dan sekarang saya baru paham bahwa udaramu, anomalimu, kebebasan yang kau berikan merupakan dunia yg sebenarnya. Pusat dari Bumiku, tempat aku terikat gravitasi. Apa saya sebegitu tak dewasanya utk begitu sulit menyadari itu semua?

Sadar bahwa rumah saya ada disini, di dalam hati kamu.

And when at last I find you
Your song will fill the air
Sing it loud so I can hear you
Make it easy to be near you
For the things you do endear you to me
Oh, you know, I will
I will

[I Will — The Beatles]

Ku hapus semua pesan singkat itu yang entah berapa lama tak terhapus, lalu tersenyum padamu. Karna kutahu kini kau lebih berarti. :)
 

Blog Template by BloggerCandy.com