Aku memiliki penyakit akut,
penyakit yg bisa dgn mudah mengkhianati janji2 pada diri sendiri.
Lupa untuk merasa,jemu untuk mencinta.
Akut karna tidak tahu kapan datangnya,dan sulit untuk dikendalikan.
Sebenarnya aku akan masa bodoh,jika penyakit ini tidak merugikan orang lain.
Merugi karna menyakiti,atau mengecewakan.
Bahkan lebih parah jika pihak yg terugikan tidak sadar.
Tidak menganggap kalau ini penyakit akut,dan bersikukuh dlm kerugiannya.
Penyakit ini berbahaya.
Karna dapat membuat orang paling baik di dunia kehilangan kesempatan untuk bahagia.
Karena bersamaku,yang sudah terjangkit dengan stadium kronis.
Lalu kemudian kesadaranku ini tiba2 mampu menjadikanku orang yg sok sok berjiwa besar.
Untuk merelakan milikku yg paling berharga,jika sewaktu2 nanti penyakitku datang lagi.
"Dengar.Berjanjilah padaku.Jika penyakit ini datang satu kali lagi.Pergilah,pergi yg jauh.Jangan menoleh lagi.Oke?Kamu paham kata2ku?"
"Kenapa kamu berkata seperti itu?Kamu mau kaya gitu lagi?"
"Bukan.Bukan itu maksudku.Kamu tak mengerti ya?Aku bahkan tak percaya diriku sembuh semudah ini,aku hanya takut."
"Aku percaya kamu.Yakinlah.Aku percaya kamu telah yakin membuang penyakit itu."
"Ya,aku memang yakin.Tapi siapa yang tahu?Hanya berjaga jika penyakit ini telah mengakar dan mendarah daging denganku.Berjanjilah,kamu akan pergi.Ya?"
"Kenapa?"
"Karena.Sungguh suatu kejahatan jika memang terjadi lagi.Cukup sudah kamu dikorbankan.Kamu harus pergi.Bukan karna aku rela,bukan.Tapi masih banyak bahagia di dunia ini yg bisa kamu raih jika tidak bersamaku.Berjanjilah."
"Haruskah?"
"Ya.Berjanjilah,sayang."
"Baiklah."
Lalu aku menangis.Dan untuk pertama kalinya kamu diam.Tidak mencoba melawan tangisanku.Apa kini kamu mulai mengerti?
we shall overcome
we shall overcome
we shall overcome someday
oh deep in my heart
i do believe that
we shall overcome someday
Salam
3 weeks ago