Thursday, April 28, 2011

Kapan kau lagi menari?

Tik..Tok..Tik..Tok..Tiktok..
Tik..Tok..Tiktok..Tik..Tok..
Tiktok..Tik.......

Kala jam dinding malas beroperasi,
karena baterai hampir habis.

Wahai rerumputan basah,
kapan kau lagi menari?:)
Saturday, April 23, 2011

Panik di PENGHUJUNG April~


Maaf kawan, bukan aku tak ingin bermain dan menghabiskan waktu bersama kalian. Tapi ini sudah penghujung April dan calon siswa baru 11 orang. (pejantan semua pulak?apa kata dunia?! -______________-)

Maaf teman, bukan aku tak serius. Tapi manajemen waktuku payah. Tak bisa berbagi fokus. Tapi ini aku sudah mulai tahu mana prioritas dan kurelakan Oktober 2011. (siyet~!!!)

Maaf kasih, aku tahu waktu bertukar kabar kita terbatas. Tapi apa daya jika panggilan menghadang, hpku mati hahak.

Maaf Tomi, mama angkatmu tak bisa lagi sering menengok. Baik2 ya dengan big-papa dan mama tiri kamu. Kalau sudah besar jangan galak2 dan makin sering menjilat ya. Itu tidak baik,mengerti?! Salam gukguk hueng~

Dan, maaf untuk diri sendiri. Yang kurang lebih 4 bulan ini autis dan tak kemana-mana. Tenanglah, jiwa yang kamu jagokan telah kembali! Yang akan bertahan hingga masa tugas ini selesai. Amin.

Last, maaf untuk pagi hari ini. Insya Allah, misuh2 itu pergi dan tiada lagi. Karna aku akan kembali mengobrol dengan Dia. haha.

Meski sangat terlambat, tapi terimakasih bahwa akhirnya hidup bermisi itu sudah kembali. SEMANGAT!

Bersiap menghilang dari jingga temaram tercinta dan kembali bertugas di bawah naungan sang rajawali. Delapan enam kumendan, Kapten kembali bertugas!

P.S.: Love Song - 311 ;p
Thursday, April 21, 2011

seperti gerimis

Ini seperti gerimis. Yang jatuh lembut satu - persatu menyentuh Bumi.
Ini seperti basah, basah yang hangat terkena air hujan ke dalam jiwa.
Ini seperti sejuk yang dibawa angin, yg biasanya berhembus nyaman.

Namun ini berbeda.
Berbeda karena rintiknya hanya jatuh perlahan tak bersuara.
Berbeda karena basahnya sepi & dingin yang membuat mati rasa.
Berbeda tanpa manusia gerimis. Yang terkadang menjadi hujan lebat, yg selalu ada tapi kini ada di tepi gugusan.

Tanpa kamu, hujan tak lagi sama.
Cepat pulang~ :)
Monday, April 18, 2011

Bon Voyage~ ;(


Aku berharap ini semua hanya mimpi. Sungguh. Saat terbangun di pagi itu dan merasa kehilangan cahaya untuk beberapa waktu ke depan. Saat harapan mengumpulkan sisa - sisa cahaya yang minim gagal akibat cyrcadian rhytm yang abnormal. Dem! Hari ini gelap. Oh Tuhan, tolong!

Semoga kompas tak kasat mata itu saling berfungsi. Agar tetap menuju ke utara dan tak kemana - mana.

Selamat pagi dunia, Ini hanya satu dari sekian banyak yang lainnya untuk di depan. Hanya bagian kecil dari perputaran Bumi. Bukan kiamat, tapi tetap saja merasa gelap. -___________-
*ah manja kamu siswi!

Lindungilah yang disana, wahai Pencipta Alam. Bahwa hanya kamu yang bisa memastikan lilin ini tetap menyala, bintang utara sang penunjuk arah. Amin.

 
P.S. : I love you~
(sunsun sejuta milyar kaliiiiiiiii, kecup! ;p)

Sunday, April 17, 2011

Memori kadaluarsa,dem!

Demi TUHAN, kenapa kamu bisa melupakan hal-hal sangat penting?
Agh,untuk kemudian menyesal dan berpikir agar bisa menghapus rasa bersalah yang begitu besar.

Yang akhirnya,
kamu hanya diam gagu dan mengucapkan beberapa pesan singkat.
As always, stupid.Grr~

Entah apa dan mengapa,
kamu bodoooooooooooooooooooh!!!
Tuesday, April 12, 2011

Menunggu~

Kamu tahu?
Mengatakan 'tidak' itu terkadang lebih baik daripada mengatakan hal yang tak pasti.
Karena, menunggu itu tidak enak.
Menunggu itu, apalagi tidak ada hal yang dapat menemani penantian, sungguh benar membuang waktu yang sebenarnya bisa diisi dengan hal lain yang lebih pasti dan bermanfaat.

Katakan saja.
Bukankah itu yang sering kukatakan kepadamu?

Lebih baik membatalkan janji, sungguh, daripada kau anggurkan dengan detik yang tiada berujung.
Dan, sabar itu ada batasnya. Batas untuk menjadi marah, atau menjadi jenuh.
Jenuh untuk menunggumu. :)
Saturday, April 2, 2011

Kata dan pepatah asing


Percayakah bahwa melalui kata - kata kita bisa mengenal - atau mungkin sekedar menerka - kepribadian bahkan kehidupan seseorang, meski tidak mengenal bahkan melihat orang tersebut sekalipun tidak pernah?

Bisa dimulai dengan kata - kata yang indah, atau menyihir, hingga secara tak sadar kita bisa terpaku begitu lama di layar komputer hanya untuk mebiarkan diri kita masuk tanpa pretensi ke dalam dunia kata - kata orang itu.

Ya, saya pernah.

Minggu - minggu ini saya merasa mati. Mati kreatifitas, mati produktifitas, mati berpikir & berargumen, bahkan saya kehilangan passion dalam bermain juga bertualang. Itu hal yang sangat tidak wajar. Biasanya, ketika saya mulai merasakan ketidakstabilan dalam hidup - seperti sepi atau kosong - saya selalu berhasil menemukan cara untuk mencari semangat baru, membangun jiwa baru, menemukan kesenangan - kesenangan dengan mudah untuk kembali membuat diri saya stabil. Bisa berjumpa ngalor - ngidul dengan sesahabat lama, mencium hujan, menyesap kopi dan temannya hingga dini hari, menggila di dunia maya, memburu waktu dengan dia, atau mengirup aroma alam bebas yang memompa adrenalin.

Hal - hal itu, selalu - tentu saja selalu! - berhasil bisa menarik saya kembali pada Bumi. Tanpa mengawang, tanpa menghabiskan waktu dengan suatu yang sia - sia. Kau tahu, saya selalu suka kesibukan, apalagi bila disertai dengan semangat yang melonjak tinggi.

Tapi ini berbeda. Saya seperti kehilangan arah. Bukan - bukan bintang utara yang hilang - tapi saya merasa ada yang hilang hahahaha, semacam kehilangan roh yang biasanya mendekam dalam jiwa, roh untuk hidup, yah itulah. Sudah banyak hal saya lakukan. Mulai dari aktifitas cepat pulang-cepat tidur-bangun pagi, nongkrong-pulang pagi, rajin kuliah, bolos kuliah, main game kayak orang gila, baca buku sampai mampus, minum kopi & temannya berteguk - teguk, menyaru dengan tanah, menelan hujan, melawan angin, bahkan berteriak sesuka hati. Nihil, Man~ Itu semua tidak hilang. Bahkan semakin menjadi karena mendapatkan tugas + kerjaan yang menumpuk plus gencetan dari sana - sini - baik dari dosen pembimbing ataukah sekedar komandan batalyon maupun komandan tertinggi - untuk menyuruh saya berlaku sebaik performa biasanya dan tak hanya berlaku sesuka hati tanpa beban seenak jidat, weks!

Yang saya mau hanya tidur, bengong, melamun, tertawa tapi jiwa ntah dimana. Tersenyum tapi merasa kosong. Akhirnya saya hanya mau bertemu secepatnya dengan seseorang yang selalu saya jadikan charger ajaib untuk penyelamatan diri - pragmatis!

Saya bilang, mungkin karena akhir - akhir ini saya merasa terkekang. Tak bisa pergi menggunakan pintu kemana saja sesuka hati karena ada tanggungjawab lain yang mesti saya pikirkan. Atau karena kondisi di sekitar tak lagi menyenangkan atau nyaman, dan lainnya yang ujungnya hanya terdengar sebagai rangkaian kata bodoh wujud pembelaan diri. Phew, memang sejak kapan kamu menyalahkan keadaan untuk keutuhan perputaran Bumi?

Lalu di salah satu momen pelarian diri saya di dunia maya, saya tiba - tiba jatuh cinta dengan beberapa kata yang indah dan menggelitik, yang alhasil membuat saya iseng membuka seluruh kata lebih banyak. Menelusup siapa gerangan penulisnya, menerka kepribadiannya lewat tulisan, meraba sosok melalui kebiasaan yang diceritakan, dan tiba - tiba memiliki impian untuk suatu saat tak sengaja bertemu pada sebuah tempat dan berkenalan dengan freak :
*halo,gue fansnya karya lo loh,boleh kenal? -__________-

Konyol memang, jika saya bisa terkagum atau bahkan tersentuh dengan kisahnya, entahkah ditinggalkan oleh kematian atau sekedar ketiadaan lalu merasa kosong untuk kemudian menganggap kesepian adalah seni, atau kesepian melahirkan seni.

Kesepian adalah seni yang paling indah.
Seni yang melahirkan seni.

Iya kah?
Mati karena kesepian telah pergi?
Konyol jika iya, dan lebih konyol lagi jika mulai merindukannya.
Idiot~!
Friday, April 1, 2011

Fireplace




By the fireplace tonight
we are helping the fire warm us.
These flames are as old as pain
and as new as tomorrow's journey.

While the logs listen,
we think of stories to tell
that crackle and sizzle
and laugh into the air.
We confess old secrets
and fresh hopes, surprised
at the fire's way with truth.

What warm gift is here?
If fire were aspiration,
would its color differ?
If fire were catharsis,
would it not still crackle?
If fire were love,
would its flames fail to dance?

By the fireplace tonight
we and the flames are one.


Fireplace
written by Alan Harris

Mati (suri)?

tersesat.
entah apa yang kucari.

Vidiaaaaaaaaaaaa,kenapa kamu MATI? -_______________-
 

Blog Template by BloggerCandy.com