Bukan lelah, karena mata nya mulai redup memikirkan masa depan yang buram.
Buram karena masih banyak kabel kusut yang tidak juga tersambung. Akan pola pikir, atau cara hidup. Atau bahkan kestabilan dalam menempatkan diri sebagai yang kalah atau menang. Katakanlah, win-win solution tidak berlaku disini, karena kami hidup.
Bukan dongkol, karena perjalanan ini tidak mulus. Meski tidak sempurna, dan tidak penuh. Tapi inti dari pendewasaan itu memahami. Tidak untuk menjadi lembu, tapi menjadi singa sang raja hutan.
Pun tidak ingin berhenti berjalan,sebenarnya. Meski sesekali aku haus dan ingin beristirahat. Karena dia sama sekali tidak menyediakan air, hanya dingin. Yang masih bisa kucari dari perbekalanku sendiri.
Hanya stagnan, kawan. Ini penuh, ini banyak. Hanya tak tahu harus membagi pada siapa karena kaleng yang ingin kuisi terkadang sulit dibuka. Ini tumpah, yang akhirnya kubagi pada kaleng - kaleng lain. Aku mau kunci kaleng, atau kotak, atau apalah itu. Cemburu itu peluru, tapi dikemanakan pelurunya kalau ternyata sasaran itu tertutup semak rimbun? Yang salah, peluru itu jadi melenceng, mengenai sasaran lain yang terbuka.
Hei, apakah aku salah sasaran? Untuk merasa terisi lalu penuh lalu ingin berbagi tapi rupanya bukan itu yang seharusnya kubagi?
Aku tahu, pencarian ini sulit. Pernah penuh dan ada namanya berbagi - terbagi, tapi kotak ku tak cukup besar untuk itu. Pernah dicoba penuh tapi kotakku bocor. Ingin menyerah, tapi tidak! Itu konyol.
Lantas apa? Stagnan? Merasa bosan dengan kotak yang kepenuhan tapi tidak imbang. Karena sedihmu hanya ditelan sendiri, murammu tak pernah dibagi. Bagai dalam labirin yang ingin kuperjuangkan,...,tapi sendirian,dan itu sakit.
kau bagaikan angin di bawah sayapku
sendiri aku tak bisa seimbang, apa jadinya bila kau tak di sisi
[Padi - Tempat terakhir]
Cinta,aku butuh angin agar layar ini tetap terkembang. Anginku penuh, bahkan badai. Yang akan berubah haluan jika terlalu besar arahnya. Bangunlah.
Karena aku tak peduli berapa besar ombak atau karang di depan kita.
Kau tahu? Asal kamu pulang. Ya, asal kamu tetap ada disitu.
Maukah kau mendengarnya dan melakukannya untuk detik ini dan selanjutnya?