Saturday, November 27, 2010

There is a light that never goes out :)

Kapal goyang, Kapten! Nyaris karam, hujan badai menerjang. Kita terjatuh, kehilangan haluan, ombak parah menghadang!

Laporkan posisi pada mercusuar terdekat. Minta cahaya untuk sampai ke daratan.

Gelap, Kapten! Parah! Kita hilang arah!

Jangan menyerah, cepat melapor. Cahaya itu pasti datang!

Siap, Kapten!
Mayday, mayday, kapal bintang-bintang melapor. Hilang haluan. Hampir karam karena hujan badai. Minta petunjuk pd mercusuar kami. Krrsk,...,krrr,...,ganti. 
...

Lapor, Kapten! Tidak ada jawaban. Apakah ia lelah untuk tak berfungsi lagi?

Jangan menyerah, malam masih panjang. Masih ada waktu 3minggu lagi untuk sampai ke daratan. Tetap melapor, mungkin hanya tertidur sejenak untuk melepas penat dengan menyesap kopi hitam panas lalu kembali semangat bertugas.

Siap, Kapten! Akan kembali melapor, Kapten! Kapal butuh pegangan!

Krrrsk,...,krsk,... Disini mercusuar, jenderal dari bintang-bintang. Kopi hitam selesai diminum, penuh energi. Jangan lelah, jangan menyerah. Kita jatuh berapa kali pun, bangkit lagi. Kita tidak mudah kalah, tidak akan kalah, dan tidak pernah merasa kalah. Bangkit lagi, bangkit lagi. Aku akan kembali menunjukkan arah, ganti. 

Dicopy, hai mercusuar kami. SEMANGAT! Kapal akan menuju daratan segera.

Lapor, ada balasan, Kapten! Jangan pernah menyerah, semangat! There is a light and it never goes out. :)

"jatuh,turun,bangkit.dijatuhkan dan bangkit.
dikalahkan dan menang.dimusuhi dan mengalah.dihalangi dan berhasil."
karena dibalik kesukaran ada kemudahan..

Bahwa kamu orang tertangguh yang pernah ada.:)

And if a double-decker bus
Crashes into us
To die by your side
Is such a heavenly way to die
And if a ten-ton truck
Kills the both of us
To die by your side
Well, the pleasure - the privilege is mine

[The Smiths - There Is A Light That Never Goes Out]
Saturday, November 20, 2010

Selalu di sampingmu~ :)

Maaf untuk semua ketidakpercayaan, kesedihan, kekecewaan, dan ketidakpercayaan yang terjadi.
Maaf untuk semua asumsi2 yang kubuat dan kaubuat karena pihak2 lain. Karena perambatan kesalahan yg begitu besar.

Bahwa yang sebelumnya ialah hal bodoh untuk membuat kesenjangan di antara kita.
Semua kesedihan itu, sakit hati itu, semua spekulasi tak penting yang ada karena kurang komunikasi.

Saya percaya semua penjelasanmu. Ketulusanmu.
Anggaplah ini menjadi titik penting agar kita saling terbuka lagi.

Sempat aku merasa langitku begitu muram
Hingga dengan takut kuhisap matahariku dalam - dalam
Tapi kucoba dewasa lalu kuhadapi gelapnya
Rupanya awanku hanya semu
Karena kamu sendiri angin yang menghapus semua awan itu

Katakanlah, ... ya be

My smile, hug, and kiss for you! :)
*maaf sudah buatmu menangis he3
Friday, November 19, 2010

(Mengaku) saudara?

Maka katakanlah, bukankah kita (mengaku) saudara ??

Sebut saya masih belum cukup dewasa dlm menghadapi masalah. Atau sebut saja saya masih punya ego yg tidak bisa dikendurkan dalam batasan tertentu. Silahkan!

Tapi jangan menyudutkan atau membuat saya bersalah di belakang saya tanpa kamu pernah sedikit pun mengatakannya pada saya. Karena yang akan terjadi ialah saya akan membenci kamu atau saya akan membenci diri saya sendiri krn bisa tidak peka dan menyakiti kamu.

Saya gak perlu semua terimakasih manismu, gak perlu semua pelukanmu yang berkata 'gue gak tau lagi kalo gak ada lo'. Atau lirikan matamu yang menguatkan mu dalam setiap malam panjang itu, meyakinkanmu bahwa langkah2mu sudah benar, teruskanlah, saya akan selalu ada di samping kamu.

Saya cuma perlu kamu cerita pada saya, seperti bertahun2 yg lalu. Ketika kita menangis sama2 hanya karena merasa memahami satu sama lain. Ketika kamu mengoreksi saya di kala salah, bahwa beginilah yang baik menurut kamu. Saya hanya perlu itu kali ini, untuk memahami kamu lagi. Tidak dengan semua yg manis2 itu.

Maafkan jika semua pengabdian yang saya lakukan ternyata tak sepaham denganmu. Bahwa semua saran2 dari saya kau anggap karena saya dipedulikan sementara kau tidak. Bahwa semua koreksi yang saya lakukan ialah bentuk cibiran2 di belakangmu.

Karena saya pun pribadi yang memiliki pemikiran sendiri. Darinya tentangmu, darimu tentangnya, dari saya tentang kamu, atau dari kamu tentang saya. Bahwa seharusnya begini, tapi rupanya tidak kau jalani padahal harus. Dan di saat batas kesabaran minimum saya muncul, maka maafkanlah jika saya mencibirmu, tak mendengarmu, menganggap kau salah, dan lain sebagainya. Yang langsung hilang ketika kau memelukku, namun rupanya kau tidak. Rupanya diam-diam saya menjadi backstabber bagimu.

Lantas,apa yang harus saya lakukan?
Bisa bertanya pada siapa saya? Siapa yang kini memahamimu?
Yang bisa membuatmu sadar bahwa saya tidak memihak siapapun, saya begini krn saya sayang kalian semua, sayang pada adik-adik kita, agar semua ini lancar dan berhasil.

Tapi kenapa kamu memakai topeng bahkan pada saya?
Sudah begitu jauh kah hubungan kita? Sungguh, saya takut untuk memulai lagi. Karena sudah banyak yang tak saya pahami tentangmu, begitu pula dgnmu bukan?

Tapi kini saya akan mencoba melangkah, untuk meminta maaf pada kamu. Untuk terbuka pd kamu.
Maukah kamu pun begitu?
Katakanlah, saudaraku. Saya masih mau mendengar ceritamu seperti dulu. Jika kamu menginginkannya. :)
Thursday, November 18, 2010

[strong outside - weak inside]

Pada salah satu perbincangan dari sekian banyak obrolan dengan salah satu kakak terbaik:

E: Vid,ada yang nanyain.

V: Oh ya? Nanya apa?

E: Iya,sering nanyain lu. Lu jadi apa, gimana kabarnya.

V: Wah? Kok gak nanya langsung?

E: Ya lu nya juga gak pernah ngabarin langsung.

V: Hehe,iya sih. Soalnya tipenya sama. Tipe yang jarang cerita2.

E: Bener banget Vid.

V: :D

Terimakasih dan sejuta maaf untuk yang selalu menanyakan kabar saya hai kakak terbaik dan tersayang. Terimakasih untuk perhatianmu yang tiada tara. Dan maaf karena aku tak mampu mengabari atau bercerita padamu. Anggaplah itu sebagai bentuk nyata dari kasih sayangku untukmu yang begitu besar sampai salting setiap ketemu gak tau mau ngapain. Bahkan untuk menyapa saja gagu he3.

Semoga dibalas yang berlimpah-limpah dari semua kebaikan mu padaku. Juga dimudahkan dalam segala urusan. Amin. Doaku untukmu hai figur kebanggaan.
(Bahwa jika menjadi 'sesuatu' akan membuatmu bahagia, maka untuk menjadi itu bagimu pun aku rela.:p)
Wednesday, November 3, 2010

bukan pragmatis hanya ingin mangkus&sangkil

Pertama kali saya tahu kalau impian saya dibimbing Profesor pujaan hati punah,saya merasa hilang semangat.pasalnya saya terjerembab ikatan dengan sebuah perusahaan swasta tempat saya kerja praktik yang mengharuskan mengambil data tugas akhir disana juga,yg berujung saya nanti dibimbing dosen lain.Seorang teoritis handal baik hati nan manis.Omaigad.Radar saya mengatakan : ini masalah!

Pada dasarnya,saya ini orangnya gampang lupa.Memori otak saya masih lemah,masih menganut simpan dan buang.Simpan selama waktu yg diperlukan,kemudian buang ketika membutuhkan menyimpan yang baru.yang berarti saya harus bekerja berkali2 lipat jika dibimbing dosen tersebut.

Dan,setelah menimbang-nimbang serta diimingi pelayanan mewah kalimantan,akhirnya dengan nekad saya bersedia membuang jauh2 bayangan profesor kesayangan saya.dan memulai mempelajari komunikasi efektif dengan si Bapak dosen.Strategi pertama,ialah dengan memulai bercerita mengenai keterbatasan saya.Bahwa akan lebih mudah jika saya mengerti aplikasi saya dulu lalu baru memahami materinya sesuai batasan aplikasi tersebut.Akan lebih mudah bagi saya kan?Setidaknya,saya tahu darimana saya harus memulai membaca-baca lagi pemahaman yang dulu pernah singgah di memori.bahwa paradigma saya untuk mengerucutkan masalah terlebih dahulu baru kemudian ditelusuri akarnya.

Tapi,rupanya Bapak saya ini salah mengerti.Saya malah diceramahi.
Beliau kira,saya ini pragmatis,salah satu sarjana yg ingin cepat saji.cepat lulus tanpa memahami konsep dasarnya.bahwa saya 'calon teroris geodesi'.saya hanya bisa ternganga sambil tersenyum kering apalagi ketika asistennya yg angkuh tertawa lalu memanasi dengan berkata 'lagi negosiasi tuh pak biasa orang politik'.sial.tau apa lo tentang gue!?

Begini2,saya termasuk yg sedikit menganut lebih penting ilmu daripada nilai.Saya bisa karna saya paham.Nilai saya bagus karna mengerti.Tapi kurangnya,ya hanya ingat di jangka waktu tertentu.Selanjutnya bablas,harus belajar lagi.

Memang sulit jadi orang kinetik.Yang bisa karna bergerak.Ingat karna kembali ditulis dalam catatan sendiri.Paham karena praktik.Mengerti ketika merasakan aplikasinya dlm kehidupan.Tapi kenapa orang sebijak bapak tidak mengerti?

'Waah,ak juga pernah ngalamin sih.Cuma ak berusaha lapang dada.terima aja dl.sabar,jalanin walau dongkol,lupain trus.
BUKTIIN KALO KAMU GAK SEPERTI YG MEREKA KIRA.Insya Allah semua akan berakhir baik.:-)'

Aaah amin deh.beruntung saya masih punya orang orang tua seperti kamu yang bisa membangkitkan semangat saya dan kembali mengingatkan utk selalu berpikir positif.I've learned something important from you too,my brother.terimakasih.:)

Kapal selam tangkinya bocor
Timbul tenggelam di perbatasan
Buat apa susah hati susah hati
Buat apa sedih hati sedih hati
Anak M**** tak pernah bersedih
Hanya DONGKOL dalam hati dalam hati~
 

Blog Template by BloggerCandy.com