Monday, February 28, 2011

Februari yang berirama


Bahwa sebegitu rapuhnya hingga begitu mudah berguncang. Atau terlalu berhati-hati lalu dipupuk untuk kemudian meledak dgn dahsyat.
Saat lelah mengemas Bumi untuk bertindak tidak ada apa-apa namun rupanya ada suatu yang besar yang mengganjal. Mengapa menjadi begitu penat?

Ya, aku rindu dgn saat kita berbaring di rumput untuk menatap langit, atau ketika kita menikmati senja tanpa ada batas apa-apa. Sudahlah~

Tuesday, February 22, 2011

Berputar pada poros


Ini hal yang langka, saat pesan kosong itu kembali datang tapi aku tak berdesir. Atau dari laku - laku manis tapi aku tidak terbang. Ataupun saat kulihat yang indah tapi tetap berkedip. Ntah kah namanya apa, karena aku kini kehilangan bobot gravitasi tapi tetap berputar pada poros. Seperti yang kubilang bahwa hal ini tak terdefinisi. Karna kuterka tapi semakin kabur, kuraba tapi semakin bergemuruh, kutangkap tapi terlalu halus untuk diraih.

Mungkin kagum, merekam diam dengan nada yang dibuat lancar.
Mungkin terpana, malu - malu untuk membalas lekat tatapan itu.
Mungkin membatu, dengan semua baik konsep penjagaan yang begitu lembut.
Mawar putih yang katanya menandakan sesuatu yang tak terbatas, bukan menggebu ataupun tak tahan lama. Yang selalu membuatku terkikik ketika teringat : 'Ah filosofi darimana ituu?'

Yang mungkin telah lama kusadari lalu membuncah tak terkendali. Yang memang tak dikontrol lalu berimbas pada ketidakseimbangan kehidupan sekitar galaksi. Biarlah kalau memang lebih bagus disimpan rapat dengan tanggapan menerka tapi tak bertanya. Atau tetap bertukar kabar dengan tak enak hati. Mari bicara, meski dengan itu pun tentu tidak bisa menyenangkan seluruh elemen.

Ah maaf bila aku memang tak bisa peka dengan satu urusan yang rumit itu. Yang rupanya dapat berkembang tak disangka, tak mampu diselesaikan, yang selalu berujung pada kisah - kisah tak usai.

Aku hanya menyaru dengan tanah. Aku hanya mengalir bersama air. Berkobar mengikuti api. Berhembus disepoikan angin. Atau menyendu bersama embun pagi. Berjalan mengikuti kotak - kotak yang kompleks, tapi bisa diatur bila sama - sama mengetahui caranya.

Namun memang sulit jika kau sebagai planet asing tak menggunakan kaca pembesar untuk melihat detil dari inti Bumi. Dan lebih sulit lagi karena aku tak punya alat canggih yang tak terbatas itu. Aku hanya punya beberapa bagi yang peduli untuk memahami rahasia sistem kerja disini.

Kalau kata nenek gila :
'Lo manajemen emosinya bagus sih, Ngil. Jadi keliatannya lo kayak kolektor. Padahal lo kalau galau sampai bisa terjun dari atap PAU, sayangnya gak dibagi sih jadi ya gak terlihat.'
Whatever you say, dear. Setiap orang pasti memiliki sisi yang hanya bisa dipahami oleh yang mengerti. Bukan konsumsi memang bagi umum yang tak satu frame. Yah, cukup tau aja deh lo wkwk. ;p

'Hanya tahu kulit luarnya, tapi sungguh menyayangkan ...' Hmp, sangat wajar.
Dan definitely, SAYA SETUJU. Hehe.
Maaf.
Monday, February 21, 2011

melejitkan semangat bak bintang kejora

untuk bertatap muka lalu mendapatkan beberapa guratan pena dalam secarik kertas,
luar biasa dahsyatnya~

Ah, profesor idamaaaan wkwk! :p

Dua hal lain yang utama untuk bertahan:
Bipbip & Bibib. ;-B
Friday, February 18, 2011

Sekoteng


'bertahanlah hingga berpuluh tahun ke depan, amin~'

Si la poussiere emporte tes reves de lurniere
Je serai ta lune, ton repere
Et si le soleil nous brule
Je prierai qui tu voudras
Pour que tombe la neigi au Sahara


Jika harapanmu hancur berkeping - keping
Aku akan menjadi bulan yang menerangi jalanmu
Matahari bisa membutakan jalanmu
Aku akan berdoa pada langit
Agar salju berderai di Sahara

[La Niege au Sahara : Snow on the Sahara - Anggun C. Sasmi]
Monday, February 14, 2011

RW: "waktu intim bersama sang pencipta"

'Janganlah terlalu membebani jiwamu dengan segala kesungguhan hati. Hiburlah dirimu dengan hal - hal yang ringan dan lucu, sebab bila hati terus dipaksakan dengan memikul beban - beban yang berat, ia akan menjadi buta.'
(Sunan Abi Dawud)

Hmm. Ada laporan kerja praktek dan susunan tugas akhir yang panjang. Ada 22 sks dengan target minimum. Ada impian di bulan Oktober. Juga ada RAB yang berliku. Mau mati rasanya tapi jika dikerjakan satu persatu pasti bisa, yeah.

Kembali teringat mimpi memeluk secara real suatu zat yang agung, yang akhirnya hanya mampu dirasakan dalam hati karena ada untukku sendiri.

Senyum adalah nikmat Allah yang besar bagi manusia yang mencintai kebaikan :)
Sunday, February 13, 2011

Ritual Manis

 

I'll be coming home again to you, love,
And 'til the day I do, love,
P.S., I love you.
You, you, you~ :)

Thursday, February 10, 2011

Lentera Jiwa

pundak ini selalu siap untuk kamu sandari
telinga ini selalu siap untuk mendengar cerita kamu
tangan ini selalu siap untuk memberi kamu genggaman hangat
senyum ini selalu siap untuk kuberi setiap saat
dan aku selalu siap untuk buat kamu tersenyum
tak lelah untukmu


takut.
jika sang api membesar lalu pergi,
atau terpadamkan angin kemudian menghilang,
untuk menjadi gelap dari kelam - kelam yg pernah ada.

ah,apapun.
mari berlayar di samudera hidup~! :D

kubiarkan ku mengikuti suara dalam hati
yang slalu membunyikan cinta
kupercaya dan kuyakini murninya nurani
menjadi penunjuk jalanku lentera jiwaku

[Lentera Jiwa - Nugie]


pesan orang yang kalau bingung dibawa sendiri gak dibagi2 :
1) menjaga hati
2) menikmati hidup

Geez~,GUNDULMU ITU!!!
Tuesday, February 8, 2011

8209

Mengenangmu, telah menyadarkanku bahwa sayang itu tidak bergantung pada situasi & kondisi. Terimakasih, hai jiwa istimewa yang telah mengajarkan hal - hal baik di dunia walau telah tiada.
Selamat 2 tahun GEODESI 2007 KOMPAK CUY~!! :)

[Dari Teruntuk sahabatku yang selalu tegar, sahabatku yang selalu tersenyum,Dwiyanto Wisnugroho... - Bani idham Muttaqien GD07050]

"Tidak ada kok yang namanya persaudaraan yg semu itu,krn saudara itu adalah keluarga..
Dan doa yg tulus dan baik slalu kita panjatkan utk saudar2 kita semua,amin.."

Ya,suatu hari nanti semoga yang menjadi pengingat sakit bisa berubah menjadi pengobat duka. Amin! :)

Selamat 8 Februari, hei~ :p
Saturday, February 5, 2011

Mengendalikan situasi pelik

Bahwa berapa kali pun kukatakan dan kujelaskan sejujurnya, rupanya tak mampu menghilangkan prasangka tentang siapa yang memindahkan cahaya itu, atau tentangku yang membebani berbongkah batu. Yang kemudian dibisikkan pada setiap daun yang jatuh dihembus angin, yang setiap bergesek di kulit terasa pedih.

Namun bukan masalah bagiku bila dengan itu dapat sedikit membantu untuk terbiasa kehilangan cahaya, atau meringankan beban yang begitu berat kuserahkan. Ya demi itu aku rela. Rela mendengar setiap daun tajam yang bergesek di telinga. yang asalnya bersahabat menjadi begitu menyakitkan. Untuk menjalani masa yang katanya bakal ngangenin tapi rupanya hanya menjadi sepi luarbiasa dalam sebuah keluarga yang memang sudah carut marut dari dulu tapi tetap menenangkan.

Bahwa takpapa bila harus kehilangan dia-dia yang kusayang dan kujaga sampai akhir masa. Bila dengan itulah kau kini mampu berjalan di duniamu yang sendiri.

Benar,Vidia. Kamu kuat, bisa menghadapi situasi apapun. Pejamkanlah matamu, dan lihatlah dengan hati. Karena banyak hal2 tak terlihat yang rupanya lebih indah. :)

*Kangen ;-*
Vidia, kamu kenapa?
 

Blog Template by BloggerCandy.com