Saturday, March 5, 2011

'Vid,keluarga sehat?'


Telinga saya berdenging. Ketika sesosok menyebalkan itu membisikkan sesuatu. Dia bilang siapkan hati, dan saya bahkan tak menduga beberapa patah kata apa yang akan dia sampaikan. Dua kata yang kemudian membuat saya terdiam sebentar, mengucap sebuah kata 'oh', lalu berlari melesat ke ruang tengah. Ntah terkejut atau apa, lalu menonton tayangan yang ada yang hanya sampai sebagai kelebatan tak berarti. Dengan pikiran yang melayang ntah untuk apa juga mata yang berkaca untuk apa. Astaghfirullah, bukankah semua itu sudah digariskan dan tak perlu saya takutkan?

Lalu si menyebalkan itu cuma senyam - senyum ketika saya kembali dan berseloroh lirih 'Kan sudah aku peringatin lho Vid, kamu aja yang mau denger. Tapi tenang aja Vid, masih panjang waktunya ..'
Pfff~ what a d*** you Man! Bagi saya, angka tujuh atau bahkan 10 itu belum cukup. Sebentar saja karena bahkan Windi pun belum cukup dewasa disaat itu. Karna harapan tinggi saya terlampau berkali lipat dari itu. Yang semakin hari menyadarkan saya bahwa itu sama sekali tak realistis dan membuat saya meringis.

'Itu lama lho, beb~'
Ya, tanpa perlu semua orang berkata pada saya pun saya tahu persis apa yang akan terjadi. Terimakasih. :)

Mungkin aku belum pernah mengukir kata indah, berlaku santun, bahkan layak menjadi contoh yang benar.
Bahkan aku tidak dapat membantu bahkan setitik debu pun untuk yang kita butuhkan sekarang.
Aku hanya bisa terdiam gagu, saat kau minta ini-itu. Hal2 yang kita sukai dan dulu bisa dinikmati bersama. Atau aku hanya bisa meringankan bebanmu sebentar untuk kemudian pergi tidur dan meninggalkanmu terjaga menunggu pagi menahan sakit sendirian.

Aku belum punya apa2. Karena itu ikhlaskanlah, dan bertahan sedikit lagi. Hingga aku mampu dan melakukan hal2 yang seharusnya kulakukan. Ya? Amin.
Yang ada di setiap doa, aku menyayangimu sebanyak yang ku bisa. :)

0 komentar:

 

Blog Template by BloggerCandy.com