Saturday, January 24, 2015

Get Highest

Tiba-tiba saja aku rindu mendaki.
Rindu mendekati batas diriku sendiri.
Rindu aku yang bekerja keras dan pantang menyerah.
Rindu aku yang berjalan terpatah demi menggapai tujuan.

Hanya aku, dan puncak tertinggi.
Hanya aku, dan Tuhanku.
Dengan rembulan yang tersenyum manja menyambutku yang menggigil menapaki subuh.
Dengan semilir angin dan gesekan dedaunan yang melantunkan lagu merdu nan syahdu.
Dengan semesta yang mengizinkanku menikmati mereka.
Meninggalkan jejak pada Bumi.

Keringatku yang deras.
Bekas sol sepatu yang usang.
Juga rapalan jimat saksi, serta doa-doa.
Yang menggaung dari hati pada seluruh jagat raya.

Aku rindu mendaki.
Aku yang tak terbatas dengan keterbatasanku.
Aku yang dekat dengan diriku sendiri.
Aku yang mengetahui tujuanku.

Aku benci masa kini.
Kini yang lebih menyukai batas.
Kini yang lebih memilih di rumah saja.
Demi masa depan yang samar.

Ah..
Tuhan, aku sungguh rindu.
Dengan puncak-puncakmu yang tinggi.
Aku rindu menemukan aku.

0 komentar:

 

Blog Template by BloggerCandy.com