saya kira kamu sudah berubah.
bukan kamu yang dulu.
yg masih senang berbincang2 cukup d teras rumah, tdk hingga ke dalam.
tanpa suguhan, kopi, atau kue manis.
agar yg singgah segera pergi,
karna tak betah.
saya kira kamu sudah berubah.
krn kamu memang pernah meninggalkan kebiasaan buruk itu.
ya, satu kali. ingat kan?
km pernah mengajak ia utk masuk k dalam rumah kamu.
duduk d ruang tamu, d dpn tv, dimanapun.
dihidangkan kopi, kue manis, jeruk asam, bahkan hingga cabai yg pedas.
bahkan tak bosannya kamu berbincang2 sampai kapanpun.
dengan org itu.
saya kira kamu sudah berubah.
krn kamu prnah tk menengok lagi pekarangan belakang rumahmu yg kusut itu.
pun jalanan dpan rumahmu yg begitu ramainya org berlalu lalang,
datang dan pergi, menari2 tak penting.
kau bahkan tak hiraukan tamu2 yg jelas2 membawa bingkisan hangat untukmu.
ya, kamu prnah seperti itu, jika kamu lupa.
krn dia, yang bisa masuk k dlm rumahmu.
saya kira kamu sudah berubah.
tp sejak kapan ya, km tak lg begitu?
kembali menutup rapat pintu rumahmu.
kembali persilakan org2 hanya sampai teras rumahmu saja.
kembali menghabiskan berjam2 lamanya utk sekedar duduk2 d pekarangan belakang menatap daun2 yg gugur menjauh tertiup angin.
kembali menghabiskan sepanjang harimu utk sekedar bersantai d teras menghirup kopi pahit menyaksikan org2 yang terburu d tengah hujan.
sejak kapan,
kamu kembali sendirian d rumahmu?
meski d luar ramai hebatnya, tk pernah sepi.
tp sejak kapan,
kamu memutuskan kembali k pojok itu,
berharap tersamarkan malam?
saya kira kamu sudah berubah.
tapi kini nyatanya tak lagi begitu.
krn kini kamu lagi2 sudah cukup SENANG.
bermain cukup d teras rumah, tdk hingga ke dalam.
tanpa suguhan, kopi, atau kue manis.
agar yg singgah segera pergi,
karna tak betah.
dan kamu pun bisa segera masuk k rumahmu.
sendiri.
menutup pintu rapat2,
tk membiarkan setitik debu pun masuk.
lalu kembali k pojok.
menikmati malam sepimu.
BUKANKAH BEGITU MAKSUDMU?
bukan kamu yang dulu.
yg masih senang berbincang2 cukup d teras rumah, tdk hingga ke dalam.
tanpa suguhan, kopi, atau kue manis.
agar yg singgah segera pergi,
karna tak betah.
saya kira kamu sudah berubah.
krn kamu memang pernah meninggalkan kebiasaan buruk itu.
ya, satu kali. ingat kan?
km pernah mengajak ia utk masuk k dalam rumah kamu.
duduk d ruang tamu, d dpn tv, dimanapun.
dihidangkan kopi, kue manis, jeruk asam, bahkan hingga cabai yg pedas.
bahkan tak bosannya kamu berbincang2 sampai kapanpun.
dengan org itu.
saya kira kamu sudah berubah.
krn kamu prnah tk menengok lagi pekarangan belakang rumahmu yg kusut itu.
pun jalanan dpan rumahmu yg begitu ramainya org berlalu lalang,
datang dan pergi, menari2 tak penting.
kau bahkan tak hiraukan tamu2 yg jelas2 membawa bingkisan hangat untukmu.
ya, kamu prnah seperti itu, jika kamu lupa.
krn dia, yang bisa masuk k dlm rumahmu.
saya kira kamu sudah berubah.
tp sejak kapan ya, km tak lg begitu?
kembali menutup rapat pintu rumahmu.
kembali persilakan org2 hanya sampai teras rumahmu saja.
kembali menghabiskan berjam2 lamanya utk sekedar duduk2 d pekarangan belakang menatap daun2 yg gugur menjauh tertiup angin.
kembali menghabiskan sepanjang harimu utk sekedar bersantai d teras menghirup kopi pahit menyaksikan org2 yang terburu d tengah hujan.
sejak kapan,
kamu kembali sendirian d rumahmu?
meski d luar ramai hebatnya, tk pernah sepi.
tp sejak kapan,
kamu memutuskan kembali k pojok itu,
berharap tersamarkan malam?
saya kira kamu sudah berubah.
tapi kini nyatanya tak lagi begitu.
krn kini kamu lagi2 sudah cukup SENANG.
bermain cukup d teras rumah, tdk hingga ke dalam.
tanpa suguhan, kopi, atau kue manis.
agar yg singgah segera pergi,
karna tak betah.
dan kamu pun bisa segera masuk k rumahmu.
sendiri.
menutup pintu rapat2,
tk membiarkan setitik debu pun masuk.
lalu kembali k pojok.
menikmati malam sepimu.
BUKANKAH BEGITU MAKSUDMU?
meski tak seindah yg kau mau.
tak sesempurna yg semestinya.
begitu erat, begitu lekat.
tak bisa kuhentikan.
tak mampu kutepiskan.
0 komentar:
Post a Comment