Tuesday, September 14, 2010

Melankolismu untuk mencintai hujan

Malam ini aku masih sama resahnya dg malam2 kemarin.
Karena belum mengetahui suatu pasti yg sangat penting bagiku.
Selain resah,aku pun menjadi Vidia yg moody,gampang marah.
Mungkin,didukung juga dg sikap seorang menyebalkan yg selalu mampu berhasil menyulut api dalam diriku.

Kusesap kopi yg hampir habis.
Menghirup dan menghembuskan nafas panjang2.
Berharap resah ini berkurang lalu aku pun bisa tertidur nyenyak sebelum bertemu pagi.

Lalu,...
ya seperti yg bisa kamu tebak jka mengenal perilakuku yg sudah2.
kembali menyapa dirinya.
dia yg kini hanya berjarak 2jam dari sini.

Dia yang sedang berbaring menunggui kantuk.Dia yg mengomentari kehidupanku yang stagnan,yg berkata tak heran jika orang sepertiku sangat menyukai kesibukan.Yang berkata,bayangkan saja dirinya jika susah tidur.

Aku tersedak.
Aku sudah tak ingat rupamu,ujarku.Berbohong,jelas.Dan dia dg pintarnya tidak percaya.Berkata bahwa ada foto untuk mengingatnya.Saya hanya tersenyum dalam diam.Tanpa foto pun,akan selalu teringat,ujarku dalam sepi.Karna benar aku membenci fotomu.Palsu,kubilang.Menipuku.Menipuku karna seolah2 kau ada disana padahal aslinya berada di belahan Bumi mana.

"Lebay.Aselinya cm pindah dikit aja gt lho.'

Aku terkikik.Iyaaa sih,tapi memang jauh kan?

Dia bilang disana panas tapi hujan setiap sore.'Di Bandung juga?',tanyanya lugu.

Ya.Hujan melulu disini.Hujan yg dulu selalu kunanti.Yang kini kau pun suka.Enak,katamu.Tenang menyejukkan dan membikin nyaman.
Iya dulu juga begitu bagiku.Tapi entah akhir2 ini hujan selalu berhasil mengantarkan sisi melankolisku.Sisi melankolis yg dgn sialnya kamu tularkan padaku.

Melankolismu untuk mencintai hujan.

When you let it rain
You let it rain
When you let it rain
You let it rain
When you let it rain
You let it rain
When its raining rain
Raining rain


[Rain - Mika]
Saturday, September 11, 2010

Hutang yang dibayar lunas :)

Seorang teman,sahabat,saudara,berkata -mengingatkan- kalau kemungkinan besar ini ialah tahun terakhir kami semua -teman,sahabat,saudara lainnya- bersama.karena banyak yg merencanakan lulus tepat waktu.
Ah ya,kamu benar.Mungkin inilah saat2 terakhir kebersamaan kita di kampus gajah ini.Kebersamaan menurut kita,tapi menurut yang lain begitu tidak ya?

Dia bilang,dia sayang semuanya.Tapi merasa bertepuk sebelah tangan.
Ah tiba2 saya ingin menangis.Berharap kembali ke masa2 itu.Meskipun berat,tapi saya begitu bahagia.Dia pun bahagia.masa2 ketika apatisme masing2 orang dikendurkan demi mencapai satu tujuan.
Saya mengerti,dan mungkin dia pun mengerti.sekarang kami semua pun memiliki tujuan yg sama.lulus.tapi,untuk bagian apatisme yg dikendurkan mungkin sedikit berbeda hehe.ah sudalah.kita semua punya jalan masing2 serta cara bersikap masing2.

"Urang gak bisa berbuat apa2,mungkin hal terakhir yg bisa urg lakukan utk angkatan kita project ini.kalau selesai, hutang urang ke Wisnu terbayar lunas."

Ah.Wisnu -semoga Engkau selalu menempatkan ia di sisiMu ya Rabb-.
Wisnu yg baik,yang ikut berjuang bersama kami.Dengan senyumnya ia tak lelah menghilangkan pegal-pegal atau sakit kepala kami.Dgn persahabatannya ia mampu ikut andil dlm mengutuhkan angkatan.
Wisnu yang tak akan pernah kami lupa.Shhhh,apa kabar?:)

Sesungguhnya,saya masih sering bersedih dan mengutuki diri.Tapi,saya sangat berterimakasih krn telah ditumbuhkan rasa sayang pada semua teman,sahabat,saudara saya.Project anda anda berhasil.Meski tidak sempurna.
Lantas,mampukah project kita berhasil,dan sempurna?

Keraguan itu pun datang,juga rasa tidak percaya diri.Bahwa kami -saya-, dapat berbuat yg lebih baik.bukan,yg terbaik.
Bisa kah?

"Emang maneh punya hutang apa?"

"Ah nggak,hanya janji kepada diri sendiri.Kalau semua ini lancar,semuanya masuk,dan gak terjadi apa2,urang anggap hutang urg sama dia lunas."

Hmm.Kamu memang yg terbaik teman.Gak salah kalau kamu kepala kita,kepala kami.

"Oh ya,kalau ada apa2 maneh blg urang ya.Siapatau kalau cocok ginjal urg bisa dipake.Urg akan berbuat apapun utk saudara urg."

Sebuah bintang berkedip damai
dan si cengeng merasa matanya basah


Semoga kamu selalu dilindungi,diberi berkah,dilancarkan rezeki dan semua urusanmu.diberi kebahagiaan selama2nya.amin.

Eh,urg masih punya hutang bengbeng 2 sm mnh yaa?Hahakk.
Sunday, September 5, 2010

Sebuah padang rumput luas dengan beragam makhluk yg bebas datang dan pergi

Ehem.Jadi gini.Oke saya akui jengah itu muncul sejak lama.Jengah utk bermain.Memakai topeng utk mengucap dan menerima semua kata2 manis itu.Ntah sejak kapan.Mungkin sejak kembali temukan hangatnya matahari ku?Ah entahlah.

Dia muncul dengan keanehannya.Dengan keanehan saya.Dengan lika liku jalan kami.Dengan keyakinannya utk memiliki dua jalan.
Dan saya dg jahatnya,memanfaatkan posisi itu.Bahwa akan indah jika bersantai sejenak menikmati angin segar.Sebentar,ya sebentar.Tapi rupanya itu membuat ia bertambah yakin.Dia yg dengan bodohnya tak meresapi semua perkataan saya.Ah memang sudah berapa kali saya mengatakannya padamu?:(

Pertama asessoris itu.Biar kakak ingat,katanya.Lalu semua laku manja.dan yg paling bikin saya terkaget2 ialah suatu kembar dengan simbol yg dgn niatnya dia buat dg penuh rasa kasih.Ah manisnya dirimu.

Lalu saya mulai diam.Mulai dari media seluler,maupun intensitas bertemu.Saya mulai bosan.Jenuh dg kepura2an ini.Pura2 bahwa saya cukup senang rela dan ikhlas berada di jalan yg bercabang.Cih,mana mau saya haha.Oke dia memang menawan sungguh.Tapi tak paham detil2 itu,detil yg bahkan ilalang setia ku pun tau.

Kemudian,pecahlah pertanyaan itu.Haha,mampus gue.Saya diam.Menerawang pada lampu kota yg samar dan remangnya malam.Sial.Mimpi buruk apa ditodong gini.Saya hanya menjawab dgn helaan nafas panjang panjang.Membulatkan hati bahwa mungkin inilah saatnya.

Saya tidak yakin.Itu inti semua yg terucap.Semoga dia mengerti.Bahwa suatu saat nanti ada kalanya saya bosan dan pergi.Membiarkan ia dgn jalannya yg telah lebih dulu ada.Toh,kalau memang takdir pun nanti dipertemukan.Gak usah dibawa pusing kan?

Dia bilang,saya aneh.Krn tak pernah memaksa,bertanya,ataupun memastikan.Mungkin kamu memang lebih dewasa daripada sy,itu kesimpulan yg diambilnya sendiri.
Hmmmp.Pertama,saya tidak yakin.Dan kedua,saya bukan tipe perusak.Pun,saya sedikit paham akan banyaknya cerita2 kamu pada saya,bahwa kamu terlalu mencintai jalanmu saat ini.Bahwa lebih baik saya pergi diam2 ketika saya bosan.Ah mengertilah.:)

Ya saya memang senang menganalisis.Dan dg analisis2 itulah saya menjalani hidup.Dg prinsip saya sendiri,yg saya jalani sesuka hati.

Sudahlah.Pergilah dan hembuskan jalan berdebu ini segera.Dg larimu yg cepat itu.
Karena yg kupunya hanya sebuah padang rumput luas dgn beragam makhluk di dalamnya.Yg bebas datang dan pergi kapan saja.
Meski sedih dan sakit,ah biarkan.Karena Bumi berputar begitu cepat dan tak akan terasa.;)

Seperti quote favorit saya :
It's just what always happened, life~

Berbahagialaaaaaah.
Friday, September 3, 2010

Rumah melankolis milikku

Bunga itu berjumlah dua.Mawar.Sengaja kupilih warna merah tua untuk menandakan cinta.Cinta tak terbatas yang tak pernah kuucap.

Aku masih ingat dengan tepat kala aku membelinya.Diantar seorang peneman hidup,di pojok kota.
Ya,malam itu gerimis,dan perjalanan sungguh jauh.Dengan kondisi sedikit dipaksakan.Kupilih yang baik dari yang terbaik.Satu akan kuberikan melalui Ayah,dan satu lagi sebagai kesatuan anak-anaknya.
Kucium wanginya lekat2,dan kukecup dgn doa kebahagiaan.Biar tak ada yg mendengar.Karna bagiku,cukup Mawar ini yg berbicara.

Dan pagi itu datang.Pagi dgn penat yg biasa.Kondisi sehari2 rumah melankolisku.Kuambil bunga2 yg disembunyikan sejak malam.Kulirik Beliau yg sedang asyik di dapur.Aku menghela nafas.

Lamat2 kuserahkan setangkai pada Ayah,yg terperangah lalu bertanya : 'Ini buat Ayah yg kasih?'
Aku mengangguk pelan,tersenyum.Lalu kulihat air mata haru itu turun.Demi Tuhan!Ini tangis yg baru pertama kali kulihat.Menangis karna kehidupan.
Aku menaikkan alis,bertanya kenapa.
'Ayah udah gak bisa ngasih apa2.'
Ah,hatiku mencelos,runtuh.Kupalingkan tatapanku dari wajah Ayah yg lelah dan biru.Aku tak kuat.Kah karna Ayah sudah tak bisa mengantarku membeli bunga lagi seperti tahun lalu?

Semerta2 kelabu itu pecah dgn cepat.Meledak2,seperti gempa.Kusentuh beliau pelan,berusaha menyampaikan apa yg tk pernah terucap.Lalu bergegas kembali ke duniaku,karna rupanya aku pun basah.Menutup mataku rapat,dari rumah melankolis milikku yg bertambah pekat.

Dua Mawar merah,yg dibeli di tengah hujan gerimis.
Tapi malah membuat hari mu kelabu.Maaf.:(

Selamat ulang tahun.Berbahagialah.
 

Blog Template by BloggerCandy.com