Malam ini aku masih sama resahnya dg malam2 kemarin.
Karena belum mengetahui suatu pasti yg sangat penting bagiku.
Selain resah,aku pun menjadi Vidia yg moody,gampang marah.
Mungkin,didukung juga dg sikap seorang menyebalkan yg selalu mampu berhasil menyulut api dalam diriku.
Kusesap kopi yg hampir habis.
Menghirup dan menghembuskan nafas panjang2.
Berharap resah ini berkurang lalu aku pun bisa tertidur nyenyak sebelum bertemu pagi.
Lalu,...
ya seperti yg bisa kamu tebak jka mengenal perilakuku yg sudah2.
kembali menyapa dirinya.
dia yg kini hanya berjarak 2jam dari sini.
Dia yang sedang berbaring menunggui kantuk.Dia yg mengomentari kehidupanku yang stagnan,yg berkata tak heran jika orang sepertiku sangat menyukai kesibukan.Yang berkata,bayangkan saja dirinya jika susah tidur.
Aku tersedak.
Aku sudah tak ingat rupamu,ujarku.Berbohong,jelas.Dan dia dg pintarnya tidak percaya.Berkata bahwa ada foto untuk mengingatnya.Saya hanya tersenyum dalam diam.Tanpa foto pun,akan selalu teringat,ujarku dalam sepi.Karna benar aku membenci fotomu.Palsu,kubilang.Menipuku.Menipuku karna seolah2 kau ada disana padahal aslinya berada di belahan Bumi mana.
"Lebay.Aselinya cm pindah dikit aja gt lho.'
Aku terkikik.Iyaaa sih,tapi memang jauh kan?
Dia bilang disana panas tapi hujan setiap sore.'Di Bandung juga?',tanyanya lugu.
Ya.Hujan melulu disini.Hujan yg dulu selalu kunanti.Yang kini kau pun suka.Enak,katamu.Tenang menyejukkan dan membikin nyaman.
Iya dulu juga begitu bagiku.Tapi entah akhir2 ini hujan selalu berhasil mengantarkan sisi melankolisku.Sisi melankolis yg dgn sialnya kamu tularkan padaku.
Melankolismu untuk mencintai hujan.
When you let it rain
You let it rain
When you let it rain
You let it rain
When you let it rain
You let it rain
When its raining rain
Raining rain
[Rain - Mika]
Salam
3 weeks ago
0 komentar:
Post a Comment