“We wanderers, ever seeking the lonelier way, begin no day where we have ended another day; and no sunrise finds us where sunset left us.”
[ Kahlil Gibran]
Jemarimu biru. Seperti kebas, nampak beku. Mari, kita merapat menuju perapian. Dengan lidah api yang merah menyala. Menjilat bunga-bunga es yang nakal mendinginkanmu. Sudah kututup jendela hangat yang berlukiskan badai besar. Tirai ungu besar itu, mampu menyelamatkan kita. Dari malam-malam yang jahat, semoga. Ah, jangan khawatir.. sayang. Sebentar lagi pagi datang. Lagi, mencari jari-jarimu di sela tidur. Menepis halusinasi kau ada dalam jarak terdekat.
0 komentar:
Post a Comment