Thursday, December 26, 2013

Rindu


Di tengah kesibukan memainkan puzzle imej dasar laut perairan Nusa Kambangan, bertemankan sepi dan gelisah berkepanjangan. Sebuah cerita mengajakku melambungkan ingatan sejenak ke masa lalu. Ke masa-masa paling nyaman di seluruh dunia, di Bandung yang selalu sedang tersenyum.. dahulu.

Ayahku tidak pernah menangis, di depanku.. mungkin. Selain saat itu. Ketika Ayah mulai papa dan kuberikan setangkai bunga guna hadiah ulangtahun Ibu, beliau menangis. Meracau. Bagiku, yang tidak pernah merasakan ada nuansa sendu semi romantis di rumah, hanya membisu.

Hingga pada suatu malam, kala layar Solitron kecil kami menayangkan sebuah cerita, Ayahku sedang duduk sendirian menyimak suatu momen, yang diam-diam tersedu. Ntah terharu, ntah apa. Dan aku hanya gagap dari kejauhan, teriris dan berpura tiada yang terjadi. Hanya bertekad dalam hati, suatu saat akan membawa terbang bersama burung besi ke kampung yang sudah lama dikunjungi.

Yang hanya bualan kosong, karena tidak akan pernah terjadi.
Aku rindu.
 






"Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu."
[Andrea Hirata: Sang Pemimpi] 
 
Tuesday, December 24, 2013

Gagal


She said anj*** to me.
Anj***. Anj***. Anjing~~~ di medsos.

Saya kira kamu mau bantu meringankan beban saya, dengan belajar lebih keras lagi.
Tapi saya salah.

Sebenci-bencinya saya pada kamu.
Yang membebani saya dengan kemewahan yang kamu inginkan.
Saya tidak pernah mengatakan anjing.

Anjing. Anjing. A-n-j-i-n-g.

Ah..
Ayah, aku salah didik.
Aku gagal. :(

Wednesday, December 18, 2013

Lost


Demi alam semesta,
aku sudah lupa bagaimana caranya berpuisi.

Bagaimana caranya mengungkapkan kata-kata pada benda diam yang tak bereaksi.
Pada gumpalan kabut yang kusimpan dalam hati, untuk diam-diam dinyanyikan sebelum tidur sebagai obat pelindung segala sepi.

Aku sudah lupa.
Bagaimana..
 

Ketika bagiku berlari tak lagi berarti.
Ketika mimpi-mimpi semakin tak nampak dan memburam.
Ketika kehidupan, tak lagi sesuatu yang menarik.

Ketika hanya ada kata dan rasa yang tak terbagi,
Untuk menjerit diam-diam.
Untuk mengaduh tanpa rasa sakit.

Ketika bagiku,
lebih mudah untuk menyerah dan berhenti.

Ah..
Sayang, cepat pulang...


 




 
Thursday, December 12, 2013

Documentary


Mendapat kiriman setelah sebulan lamanya menunggu dari sekelompok teman asing, yang meski banyak diantaranya penggunaan definisi yang kurang pas sehingga terdengar janggal, bahkan dilebih-lebihkan. Juga hal-hal yang tak penting malah menjadi fokus sementara point of view sebenarnya malah disamarkan.. tapi at all.. good work, pal! Thankyou! :)

 

Blog Template by BloggerCandy.com