aku gak papa.kalau kamu mau tau.
ya aku baik2 aja.
waktu sudah lama berputar.
bahkan hujan pun sudah sesekali mengetuk jendela rumahku d tengah musimnya yg kemarau.
tak ada yang berubah.
krn duniaku memang begini.
sering kosong karena kamu tak ada.
aku baik2 aja.sama seperti aku yg dulu.
bahkan mungkin lebih baik.krn kini tak ada lagi yg mesti kunanti.
toh angin yang membawa kamu ntah hilang sejak jaman kapan.
waktu yg tak kusadari tepatnya.
rumahku masih kosong.ya sama seperti yg sudah2.
kamu juga tau kenapa.sudah pernah kita bahas kan d malam2 panjang itu.
malam yang ntah d detik ke berapa.
membuat kita sama2 beradu emosi.
aku pecahkan kaca dan kamu remukkan dinding.
aku berteriak dan kamu menggeram.
tepat di malam itu.
yg mungkin,sukses membuat jam kita berhenti berdetak.
melawan takdir yg semestinya mengalir.
toh aku yakin akan ada hari2 selanjutnya.
dn kamu pun yakin akan itu.
meski kita sama2 tau,takkan pernah ada hari esok.
krn kaca itu tlah pecah.dinding itu telah remuk.
pengang oleh suara bising kita berdua.
kalau ada pun,
pasti akan sekaku bambu.
yg menimbulkan suara gaduh saat daun keringnya berjatuhan.
sudahlah.semua itu kan sudah lewat.
lewat.seutuhnya.
bahkan mungkin kamu sudah tak peduli akan tali silaturahim kita.
krn kita memang begitu.
kamu ingin buahnya dan aku ingin bunganya.
kita sama berkutat pada suatu kolot yg sebenarnya bisa bersama membentuk paduan indah.
aku bilang aku paham,tidak juga.
krn sudah lama sekali kan kita tak berbincang2.
membicarakan kehidupan,hal2 yang sangat kecil.
ya karna rumah kita itu sudah tinggal cerita.
yang kaca dan dindingnya hancur itu lho.
iya yg itu.
sudah lama sekali kita tak berkompromi.
bahkan aku sudah hampir lupa tepatnya gaya kita berbicara.
gaya berbahasa dalam mengungkapkan dunia.
kau pernah bilang akan mengitari bumi bersamaku atau apa itu,
cukup samar masih terngiang d benakku.
aku hampir lupa.
bagaimana dulu kita sama2 tersiksa menanti lewat tengah malam.
menunggu kita selesai dgn kesibukkan masing2,
utk sekedar melewatkan beberapa jam kecil utk bertemu melalui media seluler.
atau saat kita menanti tanggal demi tanggal merah di kalender.
memastikan hari itu kau bisa datang.
hanya untuk aku seorang.
haha.aku tau itu hanya cerita.
yang sekarang ntah kemana.
yg seperti pernah kubilang kau datang dibawa angin.
kini pun kau pergi,dihembus sama cepatnya dgn laju hilang angin.
cukup gelak tawamu yg masih terekam dalam memori.
krn kenangan itu yg tak pernah mati.
kau d ujung dunia pun,tk terdengar kabarnya pun.
bagiku cukup itu yg kupunya.
krn memori itu yg membuatku kaya,
akan pembelajaran hidup.
tentang cerita kita.
ya aku baik2 saja.
hingga kali kesekian ini saat ku mengenangmu.
bahkan kini aku sudah tak membenci kopi.;p