"kalo gue sih,mending diperkosa daripada disiksa.
menurut lo gitu juga kan ngill?"
Pertanyaan itu dilontarkan secara polos oleh salah satu teman dekat saya.
Di suatu siang ketika menunggu jadwal kuliah yang meloncat2,sembari menonton film keluaran Thailand "Ongbak II",yang sangat menonjolkan Thai Boxing boga lakonnya.
saat itu terdapat adegan seorang ibu muda,yang disiksa oleh penguasa setempat karena meludah di wajahnya.kala itu sang ibu murka karena anaknya akan dijual,ntah untuk apa saya tidak begitu ingat.
Saya hanya terperangah mendengarnya menyatakan seperti itu.
Retoris saya kira.halo masih ada ya yang beranggapan diperkosa itu lebih baik daripada disiksa??
Saya kira,sudah jadi pengetahuan umum,
seperti yg sering dijadikan adegan klimaks d sinetron2 masa kini,
saat gadis muda cantik tokoh utamanya,berjuang tak jarang hingga lecet2 demi memperjuangkan harga dirinya.
means,bukan diperkosa.
Integritas,ya itu.
Kemarin dosen Geodesi Satelit saya bilang,
- Pak Hasanuddin,salah satu dosen favorit saya,karena kepiawaian mentransfer ilmu pada mahasiswa,yg ilmunya ntah didapatkan dari berapa ribu buku dan pengalaman yang dilahap oleh beliau-,
secara garis besar seperti ini :
manusia itu harus memiliki integritas,karena integritas tidak bisa dibeli.
kamu bisa beli banyak benda,yang kalau hilang bisa beli lagi.
tapi sekalinya kamu kehilangan integritas kamu,kamu akan kehilangan selamanya.
ya itu dia.That's the point.
Mau yg ngomong cewe kek,cowo kek,atau siapapun.
tdk pantas rasanya menukar sesuatu yg tk bisa kita beli dengan sesuatu yg masih bisa diperjuangkan.
krn itu namanya,kalah sebelum berperang.
dan indonesia,akan hancur ketika anak mudanya dikendalikan rasa pesimistis.
meski pepatah lama bilang:
praktik tak semudah teori.
tp teori itu dibuat untuk mempermudah praktik kan?
teori yang kuat.akan memaku prinsip hingga ke dasar.
menutip kata2 pak hasan lagi,
tidak ada praktik yg bagus tanpa didasari teori. ;)
Salam
3 weeks ago
0 komentar:
Post a Comment