Sunday, July 24, 2011

Jeda

Cukup sudah sebuah jeda. Yang panjang dan tak ada ujungnya.
Cukup sebuah jeda, untuk meluluhlantakan impian, masa depan yang terencana, atau sekedar obrolan basa-basi tanpa pretensi.

Jeda, itu ada. Bagai menekan tombol pause, dan semua gambar berhenti berdetak.

Ah halo, adakah orang disana?

Ketika kau genggam jemariku. 
Tak perlu ada kata yang mengalir.
Hanya pasang mata yang menatap. 
Juga senyum yang malu-malu. 
Rasakan, hangatnya, indahnya.
Bahwa kata tak penting selama kau bisa mengalirkannya melalui itu.  
Beribu detik, atau lampu kota yang tak kau anggap indah. 
Tak penting. Tak peduli. Selama waktu bisa merekam besarnya genggamanmu.

Aku tak paham.
Mengapa jeda itu tak bisa lagi mengembalikan saat seperti itu?
Bahkan kini kau mulai setuju.

Poor you, Dear. What next? -_____________-


And if you have a minute why don't we go
Talk about it somewhere only we know?
This could be the end of everything
So why don't we go
Somewhere only we know?

[ Keane : Somewhere Only We Know]

0 komentar:

 

Blog Template by BloggerCandy.com