Janji untuk terus membuat bahagia,
janji untuk menghadirkan kembali bersama,
janji untuk terus selalu disana kapan pun diperlukan..
membuat saya berpikir untuk memaafkan diri sendiri
agar Dia pun mau memaafkan (katanya)..
Seperti ada tanggungjawab,
seperti ada yang menunggu,
seperti senang untuk berkorban..
membuat saya begitu bodoh karena selalu skeptis untuk meminta,
karena dikecewakan satu atau dua kali..
Ada harapan dan pesan, juga terimakasih,
agar diberi skenario cantik. Atau cepat menemukan yang dicari..
ah, apa yang kau tahu tentang apa yang kucari? kau hanya tak paham, how come?
Selalu katakan semoga, agar masih ada..
Tapi menghindar ketika semua sudah cukup..
Lalu dialihkan pada ucapan selamat beristirahat dan akan pergi dari arah utara..
Bimbang, tapi tak bilang..
Mau, tapi tak meminta..
sebegitunyakah?daripada mengambang dan repot,katamu?repot?..
Selalu ada cara jika benar adanya,
tapi bukan hal yang sama jika dengan paksaan.
Dengan logika dan rencana agar sesuai kemauan.
Itu klise..
Itu skenario..
Itu buatan..
Karena tak perlu kau pejamkan matamu,
berpikir keluar dari labirin semu. tanpa tahu apa yang kau mau..
Jangan katakan untuk mencari jalan pulang bila tak yakin,
dan jangan marah bila kubilang kau payah..
Ambil, telan, rasakan..
Atau buang, acuhkan, pergi jauh-jauh..
Itu lebih mudah, ya itu lebih mudah..:)
0 komentar:
Post a Comment