Halo Tuhan. Sudah lama sekali kita tidak berbicara, benar? Bagai orang asing yang hanya menyapa selamat malam dan selamat pagi. Aku seperti lupa jati diri. Ah, salahkah Tuhan, bila aku sudah berhenti berharap apa-apa?
Tuhan. Aku kangen Ayah. Kangen sekali. Entah mengapa akhir-akhir ini hanya ingin pulang dan temani Beliau yang kesakita. Tuhan, Ayah apa kabar ya? Ayahku yang kuat dan hebat. Laki-laki nomor satu di dunia. Ayah.. Ayah apa kabar? Katanya, Ayah sudah tak ingat siapa-siapa. Ayah kritis ya, benar? Sakitkah Ayah? Menyiksakah?..
Maka.. pergilah Ayah. Pulanglah, ke surga. Aku ikhlas, sungguh. Meski aku tak bisa membayangkan dunia tanpa Ayah. Tapi.. Ayah sangat kesakitan.. dan tak bahagia..
Tuhan, Aku tahu Ayah manusia yang tak luput dari dosa. Mungkin banyak sekali keburukan yang Ayah lakukan pada orang lain. Tetapi, ampunilah, kumohon. Cukupkan sakitnya. Kumohon. Seminggu kemarin hanya itu kan yang diucapkan Ayah pada Mu? Kumohon.. Ya Allah, ringankanlah..
Ayah.
Ayah. Ayah.
Ayah. Ayah. Ayah.
Ayah. Ayah. Ayah. Ayah.
Ayah. Ayah. Ayah. Ayah. Ayah.
Ayah cepet pulang.. Ayahhhhhhhh. :(
Ayah. Senyum dong.
Ayah tetap ganteng kok. Ganteng sekali.
Apalagi kalau lagi senyum. Hihi.
I love you, Ayah. Sepanjang masa. :)
0 komentar:
Post a Comment