Sunday, January 30, 2011

All hail East Boneo, thank you~ :)

Kemarin malam terakhir (keja paktek) di Handil. :(

Aah sedih, belum puas rasanya menjelajahi sungai mahakam yang indah, berkenalan dengan para pekerjanya yang ramah, bertemu banyak orang baru. Betapa saya akan merindukan semuanyaa.:)
*Btw, baru tau Handil itu nama tanggul, kelurahan/desanya Muara Ulu Jawa, kecamatan Muara Ulu, kabupaten Kutai Kartanegara wkwk. Bego.

Tapii,Bandung dan segala hiruk pikuknya telah menunggu. Urus sana-sini, lapor ini-itu, fuuh! Relax Vidia, tarik nafas. Think simple think simple. ;p
Semuanya akan baik2 saja karena kamu hebat gyahahaaa~!

Jadi ingat orang2 cerdas yang saya temui tapi sedikit kurang beruntung karena tak bisa mengecap bangku perkuliahan. yang pada akhurnya melakukan tugas membantu surveyor dan luarbiasa menyenangkan ribuan detik menunggu yang membosankan dengan pengetahuannya yang luas dan otak cemerlang untuk berpikir. kepercayaan diri orang2 itu, kemampuannya berbicara, dengan mata coklat berkilat yang mebuat saya banyak bersyukur dan berandai2 bahwa suatu saat nanti mereka bisa jadi orang2 hebat jika diasah ilmunya dgn lebih matang. ah tapi siapa saya sehingga harus bertanya mengapa untuk garis tangan yang bahkan hanya Dia yang tahu seperti apa? Berjuanglah, dan teruslah meraih ilmu dengan pengetahuan anda yang seluas samudera.:)

(semoga Tuhan melancarkan jalan anda apapun itu caranya. tersalam jauh untuk mas sardin dan nunu yang cemerlang, doakan saya bisa menyaksikan Erau kapan2 ya! Entah hanya sekedar melancong atau kembali untuk bekerja pada negeri. amin. :p)

Suku Dayak, Suku Kutai dan Erau, Tenggarong dan cula naga, rig jack-up, buaya 5m sedang berjemur, burung walet, bekantan, pesut menari, elang hinggap, pasar air, naek chopper, berhala T9,selat makassar dan cakrawala.
Izinkan saya berjumpa dengan yang tak sempat terabadikan dengan mata juga kamera, ya Rabb.
Izinkanlah, suatu hari nanti. Amin 99x! :)
Saturday, January 29, 2011

Berburu awan


Sebagian kecil Kutai Kartanegara : 23-26 Januari 2011 






Friday, January 28, 2011

CARPE DIEM : Raihlah hari ini :)

Setiap manusia punya alasan untuk berbuat sesuatu, baik itu alasan yang dapat dimengerti atau tidak. Yang harus dilakukan ialah mencoba buat mengerti seseorang itu ..

Dimulai dari kapal yang merasa rusak besar karena menabrak karang, lalu bergoyang dengan terpaan gelombang, disambar petir, untuk kemudian memaksa melaju terseok-seok menuju daratan untuk menjemput penumpang.

Atau kisah seorang yang terjun dari tebing tinggi tanpa pelampung, hampir tenggelam megap-megap menghisap begitu banyak air lautan, tapi tiba-tiba begitu saja tak siap menaiki kapal berikutnya karena tak membawa perlengkapan dengan baik.

Padahal cukup perpanjang waktu beristirahat. tanpa berteriak, bahkan sakit hati. Cukup sediakan rentang dari detik-detik pemutaran Bumi. Agar sang kapal bocor mampu memperbaiki kerusakannya, juga si penumpang agar bisa tertidur 1 x 24 jam lalu berkemas untuk perjalanan seumur hidup. Agar baik kapal maupun penumpang tidak berlayar dengan title 'main-main'.

Tak perlu kau tabrakan kapal itu ke dermaga agar aku tahu, atau memperbaikinya di lautan lepas dengan resiko karam. Melajulah dengan hati-hati ke daratan, dengan batas kecepatan yang kau mampu, untuk memfokuskan dalam merefresh kehidupan masing-masing.

Karena seperti yang kau bilang, di daratan itu hanya ada aku seorang.

Bahwa bukan untuk lagi kuserahkan semua hanya pada waktu, tapi pada kesiapan masing-masing untuk kembali bertualang mengarungi dunia. :)

DAY 25 : Sebentar lagi aku akan PULANG !!!

No matter what they say Tengiloo~
Kalau kata kakek bawel yang sedang digalaukan daun mudanya,
'dengan mempertimbangkan sebanyak mungkin kebahagiaan pihak-pihak lain tanpa mengorbankan kebahagiaan diri sendiri..'

Raihlah hari ini! ;D
Tuesday, January 25, 2011

Gula yang pahit,hem~

Karena ada gula yang pahit, persis karena rupanya itulah diri kamu. Hari ini gerimis dan kelabu, fuh!
Salah, kalau saya meragukan cerita sinetron ini?
Salah, kalau saya bilang kita memerlukan jeda itu? Karena tidak semudah itu, kau tahu.
Karena ini bukan perihal sulap, atau hal2 yang bisa kokoh hanya dengan keyakinan. Karena butuh lebih dari 1001 malam untuk memastikan bahwa ini bukan dongeng, dan saya rasa ini bukan saatnya.

Maka biarkanlah kapalmu memberbaiki lambung yang bocor, dan aku akan berbalik untuk mengemas segala perlengkapan. Agar kita tidak berlayar dengan kapal yang rapuh juga perlengkapan yang minim. Maukah, please? :)

Friday, January 21, 2011

Bandel!

Tuh kan, apa kubilang. Bandel lagi ya?
Padahal saya tahu anda sangat tidak suka berada di tempat itu, karena anda tidak suka menjadi lemah. Ya kan?
Tapi tenanglah, tak usah bersedih. dan jangan menyerah. besok pasti baik saja asalkan anda bersabar. anda pasti akan tetap sehat hingga berpuluh tahun ke depan, saya yakini itu. Amin. :)

*maaf untuk selalu tak ada ketika anda berada pada titik terlemah, sunsun~
Thursday, January 20, 2011

HAT (Highest Astronomical Tide)

Berawal dari orang gunung yang bukan main girangnya saat pertama kali merasakan indahnya wahana lintas udara yang anggun. Lalu tercengang melihat lalu lintas ramai sebuah kota yang tak diduga, berseru takzim melewati bukit luas berderet beratap langit dan plang bertuliskan rumah beruang madu. Mendadak jadi fotografer amatir jepret sana - sini mulai dari alat berat yang canggih hingga berbagai macam kapal.

Tak henti tersenyum dan mengira-ngira seperti apakah gerangan karakter pemilik rumah kayu ulin di atas perairan. Terkagum pada sungai keruh yang tak habis berliku. Terpekik mendapati buaya berenang bebas, elang yang terbang rendah, serombongan keluarga belibis, angsa menari, dan kucing yang gak ada manisnya sedikit pun karena menderik ketika didekati.

Bahagia menemukan senior - senior lama, menghabiskan berbungkus - bungkus tissu untuk mengelap peluh, berkunang ketika terik menerjang, dan saya rasa mencapai klimaks ketika akhirnya air pasang tertinggi Mahakam berhasil menembus pertahanan pintu kamar saya hingga di atas mata kaki.

Ah betapa pengalaman yang tiada duanya : Kutai Kartanegara. Meski harus kelantang - keluntung dengan si lugu yang haus dan si pragmatis untuk merasa asing di pulau fantastis. What an exotic East Borneo ! :D

(bahwa mendengar kabarmu seperti menggunakan Gyro Compass yang telah dikalibrasi sempurna :
akurasi tertinggi bagi surveyor yang 'berlayar' di lautan lepas. ah madu, betapa manisnya~)

[bermain air sungai mahakam di kamar]
* Selamat ulang tahun yang ke-49 untuk sosok nomor satu dalam hidup. Yang nyanyian malam 'tak lelo legung' nya masih lekat terpatri dalam ingatan. Yang mungkin kelak akan diwariskan pada sosok nomor satu selanjutnya. Yah, semoga saja. :p
Monday, January 17, 2011

hujan besi

Jendela berembun, ketika hujan deras.
Hujan yang tak manis karena berbau amis. Juga tak nyaman karena pengapnya udara di antara besi - besi sekitar.
Namun suara derasnya cukup untuk mengobati kerinduan pada orang - orang yang hadir di dalam mimpi, meski tertawa maupun menangis di dalam imaji.

Juga cukup untuk menyelipkan sedikit keberanian, untuk berhati - hati menjejak bagai di penyebrangan tali satu. Berbekal semangat dan izin langit serta lautan, untuk mengucap :
Selamat ke - 22 tahun dan berbahagialah sepanjang hidupmu ... :)
Saturday, January 15, 2011

tak terlihat tapi manis

'Nanti kamu mau tinggal dimana?'
'Ah aku mau tinggal di Bandung, mau jagain Ibu.'
'Oh. Ajak aja Ibu tinggal bareng ...'

Untuk menjadi pelita, untuk menjadi pengobat kerinduan, untuk pengingat jalan pulang, untuk terus bernyanyi di tengah gumaman : TERIMAKASIH~ :)
Tuesday, January 11, 2011

HARI KE-8 : SEMANGAAAAA~T! :D

Aku mengalah, untuk menyerah. Jika ini lebih mudah bagimu bila aku menghilang dari Bumi untuk sementara waktu, oke akan kulakukan, Ini sangat sulit, aku pahami itu, karena mau jungkir - balik atau berdiri dengan kepala dengan sepanjang waktu pun, ada hal2 yang tak bisa dirubah dan sulit untuk dibicarakan. Bahkan untuk dialirkan bersama air hujan yang disini jarang kutemui.

Kau pernah bertanya : Bila mengikuti mauku, bagaimana dengan mau kamu?

Bebas. Kestabilanku saat ini sudah lebih dari cukup untuk menahan semua itu sebentar. Keyakinanku tentang pengertian, kebahagiaan, juga pengampunan. Yang bila sanggup, ingin kubagi dua denganmu. Namun jelas tak bisa karena kau berpikir melalui cuaca sedangkan aku meraba di dalam tanah. Bukankah sudah jelas selama hampir 800hari terakhir bagi kita untuk mengetahui karakter masing - masing? Bahwa mungkin sudah saatnya kini aku yang menjadi tanggul dan kau menjadi air. Aku diam dan kau bebas kemana pun, karna aku akan menjadi tanggul yang membuka pintu airnya, membebaskanmu ntah mengalir ke laut atau akan tinggal di suatu estuari. Hingga bila saatnya nanti, ketika pemahaman kau dan aku tentang konsep menerima serta melepaskan yang sering kita bahas hingga berbusa2 telah sama, kuharap kau mengerti apa mauku. Biarlah hingga detik itu kau kokohkan dengan pagar besi tinggi sesukamu yang selalu kau buat bahkan pada diriku. Yang sempat membuatku runtuh berkali-kali karna rupanya selalu ada dinding pemisah di antara kita.

Well, berbahagialah. Semampunya akan kutahan keinginanku yang menggebu akan report keadaanmu yang pasti takkan kutahu nagaimana. Tapi maukah engkau yang melapor sendiri? Setidaknya meski tak langsung tapi kebahagiaan yang kumaksud sedikit terpenuhi karna tahu engkau baik-baik saja begitu pula denganku. Karna kepedulian itu lebih tinggi nilainya daripada lari dari keadaan.

Hai, untukmu yang suatu saat nanti akan temukan 'hubungan tertinggi' dengan seseorang ntah siapapun itu. Yang ketika pagar besi sesukamu tak berarti lagi, karena ia bisa menembus pertahananmu yang terdalam.
Percayalah, bahwa orang itu ada. :)

... kalau saja hidup tak berevolusi, kalau saja sebuah momen dapat selamanya menjadi fosil tanpa terganggu, kalau saja kekuatan kosmik mampu stagnan di satu titik, maka ... tanpa ragu kamu akan memilih satu detik bersamanya untuk diabadikan. cukup satu.
satu detik yang segenap keberadaannya dipersembahkan untuk bersamamu, dan bukan dengan ribuan hal lain yang menanti untuk dilirik pada detik ebrikutnya. betapa kamu rela membatu untuk itu.
tapi, hidup ini cair. semesta ini bergerak. realitas berubah. seluruh simpul dari kesadaran kita berkembang mekar. hidup akan mengikis apa saja yang memilih diam, memaksa kita untuk mengikuti arus agungnya yang jujur tetapi penuh rahasia. kamu, tidak terkendali.
kamu takut.
kamu takut karena ingin jujur. dan kejujuran menyudutkanmu untuk mengakui kamu mulai ragu.
dialah bagian terbesar dalam hidupmu, tapi kamu cemas. kata 'sejarah' mulai menggantung hati-hati di atas sana. sejarah kalian. konsep itu menakutkan sekali.
sejarah memiliki tampuk yang istimewa dalam hidup manusia, tapi tidak lagi melekat utuh pada realitas. sejarah seperti awan yang tampak padat berisi tapi ketika disentuh menjadi embun yang rapuh.
skenario perjalanan kalian mengharuskanmu untuk sering menyejarahkannya, merekamnya, lalu memainkannya ulang di kepalamu sebagai Sang Kekasih Impian, Sang Tujuan, Sang Inspirasi bagi segala mahakarya yang termuntahkan di dunia. sementara dalam setiap detik yang berjalan, kalian seperti musafir yang tersesat di padang. berjalan dengan kompas masing-masing,tanpa ada usaha saling mencocokkan. sesekali kalian bertemu,berusaha saling toleransi atas nama cinta dan perjuangan yang tidak boleh sia-sia. kamu sudah membayar mahal untuk perjalanan ini, kamu pertaruhkan segalanya demi apa yang kamu rasa benar. dan mencintainya menjadi kebenaran tertinggimu.
lama baru kamu menyadari bahwa pengalaman merupakan bagian tak terpisahkan dari hubungan yang diikat oleh seutas perasaan mutual.
lama bagi kamu untuk berani menoleh ke belakang,menghitung,berapa banyakkan pengalaman nyata yang kalian alami bersama?
sebuah hubungan yang dibiarkan tumbuh tanpa keteraturan akan menjadi hantu yang tidak menjejak bumi,dan alasan cinta yang tadinya diagungkan bisa berubah menjadi utang moral,investasi waktu,perasaan,serta perdagangan kalkulatif antara dua pihak.
cinta butuh dipelihara. bahwa di dalam sepak terjangnya yang serba mengejutkna,cinta ternyata masih butuh mekanisme agar mampu bertahan.
cinta jangan selalu ditempatkan sebagai iming-iming besar,atau seperti ranjau yang tahu-tahu meledakkanmu-entah kapan dan kenapa. cinta yang sudah dipilih sebaiknya diikutkan di setiap langkah kaki,merekatkan jemari,dan berjalanlah kalian bergandengan,karena cinta dalah mengalami.
cinta tidak hanya pikiran dan kenangan. lebih besar,cinta adalah dia dan kamu, interaksi. perkembangan dua manusia yang terpantau agar tetap harmonis. karena cinta pun hidup dan bukan cuma maskot untuk disembah sujud.
kamu ingin berhenti memencet tombol tunda. kamu ingin berhenti menyumbat denyut alami hidup dan membiarkannya bergulir tanpa beban.
dan kamu tahu, itulah yang tidak bisa dia berikan kini.
hingga akhirnya ... [Filosofi Kopi : Surat yang tak Pernah Sampai - Dee]

*jadi teringat filosofi Ibu dan Ayah. Antara ingin selalu memastikan kebahagiaan Ibu dan tak ingin melihat Ibu bersedih, atau kerinduan yang menggelegak pada Ayah bahkan untuk mengingat cara Beliau mengepulkan asap rokok menjadi berbentuk bulat menyerupai asap kereta api uap. Huehee~
Monday, January 10, 2011

Je t'aime :p

Hatiku biru dan sendu, saat kau menjawab semua ketakutanku. Menepis semuanya, bukan untuk dimasukkan ke dalam sebuah kotak terkunci tapi kau mengangkatnya ke lautan lepas untuk diterbangkan dengan hati lapang. Kau gantikan semua gelisah dan cemas-cemas pada Nya dengan pengharapan baru. Bahwa jalan itu ada, dan kamu ada disitu untuk menemaniku berjalan beriringan.

Kala itu, aku sudah siap bila kau pergi jauh dan tak pernah tinggal. Karna ku yakin bahagiamu ada bukan karena aku ada. Namun, semua kata2mu begitu manis. Kisah orang2 itu, atau kisahmu sendiri, semua meruntuhkan tembok besar yang lama kubangun ntah untuk apa. Isakmu membuatku tersedu, mematahkan kawat2 baja yang ntah bagaimana sedari dulu ada disitu.

Ya, kamu.Yang anehnya selalu kuberikan penghargaan tertinggi lebih daripada irama yang kudedikasikan untuk seekor kunang2 di hutan basah dulu. Kurasa, aku takkan pernah kehilangan arah, karna kamu selalu bercahaya.

Kamu kah?
Yang diutus oleh Allah untuk membuatku bahagia?

Semoga~.Amin.:)
Sunday, January 9, 2011

Kangen BANDUNG~

kangen hujan yang sendu dan kemudahan menyesap kopi di malam hari.
kangen terjaga hingga pagi lalu tersenyum pada dunia.

kangen ini, itu, pada kamu - kamu yang bersahaja disana.
kangen selimut jingga yang selalu membuatku merasa hangat meski lama tak saling mengabari.

kangen damainya dia yang selalu ada.
meski hanya bisa dalam memori dan ingatan saat menutup maupun membuka mata.

jangan menyerah, dan jangan lelah,
meski aku selalu pesimis juga skeptis akan semua perkataan - perkataan mulia itu.
karena aku pun mencoba yakin dan percaya, bahwa saat itu pasti adanya.

Yaa, Jika memang jalannya.:)

be patient~ Oo, my king.
Tuesday, January 4, 2011

Janji oh janji~

Saya pernah meminta sesuatu pada Nya, dan berjanji melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu itu.

Tapi bagaimana bila saya ingkar? Marahkah ia pada saya? Apa saya tidak akan mendapatkan sesuatu yang saya pinta itu?

Ya ... Saya pengecut, dan egois rupanya. Saya takut.

Maka nikmat Allah yang manakah yang akan kau dustakan?

(Sampai jumpa bulan depan Bandung tercinta, saya izin mengadu pengalaman di Bumi Kalimantan duluu~)

p.s. : i love you ;p
 

Blog Template by BloggerCandy.com