Tuesday, January 11, 2011

HARI KE-8 : SEMANGAAAAA~T! :D

Aku mengalah, untuk menyerah. Jika ini lebih mudah bagimu bila aku menghilang dari Bumi untuk sementara waktu, oke akan kulakukan, Ini sangat sulit, aku pahami itu, karena mau jungkir - balik atau berdiri dengan kepala dengan sepanjang waktu pun, ada hal2 yang tak bisa dirubah dan sulit untuk dibicarakan. Bahkan untuk dialirkan bersama air hujan yang disini jarang kutemui.

Kau pernah bertanya : Bila mengikuti mauku, bagaimana dengan mau kamu?

Bebas. Kestabilanku saat ini sudah lebih dari cukup untuk menahan semua itu sebentar. Keyakinanku tentang pengertian, kebahagiaan, juga pengampunan. Yang bila sanggup, ingin kubagi dua denganmu. Namun jelas tak bisa karena kau berpikir melalui cuaca sedangkan aku meraba di dalam tanah. Bukankah sudah jelas selama hampir 800hari terakhir bagi kita untuk mengetahui karakter masing - masing? Bahwa mungkin sudah saatnya kini aku yang menjadi tanggul dan kau menjadi air. Aku diam dan kau bebas kemana pun, karna aku akan menjadi tanggul yang membuka pintu airnya, membebaskanmu ntah mengalir ke laut atau akan tinggal di suatu estuari. Hingga bila saatnya nanti, ketika pemahaman kau dan aku tentang konsep menerima serta melepaskan yang sering kita bahas hingga berbusa2 telah sama, kuharap kau mengerti apa mauku. Biarlah hingga detik itu kau kokohkan dengan pagar besi tinggi sesukamu yang selalu kau buat bahkan pada diriku. Yang sempat membuatku runtuh berkali-kali karna rupanya selalu ada dinding pemisah di antara kita.

Well, berbahagialah. Semampunya akan kutahan keinginanku yang menggebu akan report keadaanmu yang pasti takkan kutahu nagaimana. Tapi maukah engkau yang melapor sendiri? Setidaknya meski tak langsung tapi kebahagiaan yang kumaksud sedikit terpenuhi karna tahu engkau baik-baik saja begitu pula denganku. Karna kepedulian itu lebih tinggi nilainya daripada lari dari keadaan.

Hai, untukmu yang suatu saat nanti akan temukan 'hubungan tertinggi' dengan seseorang ntah siapapun itu. Yang ketika pagar besi sesukamu tak berarti lagi, karena ia bisa menembus pertahananmu yang terdalam.
Percayalah, bahwa orang itu ada. :)

... kalau saja hidup tak berevolusi, kalau saja sebuah momen dapat selamanya menjadi fosil tanpa terganggu, kalau saja kekuatan kosmik mampu stagnan di satu titik, maka ... tanpa ragu kamu akan memilih satu detik bersamanya untuk diabadikan. cukup satu.
satu detik yang segenap keberadaannya dipersembahkan untuk bersamamu, dan bukan dengan ribuan hal lain yang menanti untuk dilirik pada detik ebrikutnya. betapa kamu rela membatu untuk itu.
tapi, hidup ini cair. semesta ini bergerak. realitas berubah. seluruh simpul dari kesadaran kita berkembang mekar. hidup akan mengikis apa saja yang memilih diam, memaksa kita untuk mengikuti arus agungnya yang jujur tetapi penuh rahasia. kamu, tidak terkendali.
kamu takut.
kamu takut karena ingin jujur. dan kejujuran menyudutkanmu untuk mengakui kamu mulai ragu.
dialah bagian terbesar dalam hidupmu, tapi kamu cemas. kata 'sejarah' mulai menggantung hati-hati di atas sana. sejarah kalian. konsep itu menakutkan sekali.
sejarah memiliki tampuk yang istimewa dalam hidup manusia, tapi tidak lagi melekat utuh pada realitas. sejarah seperti awan yang tampak padat berisi tapi ketika disentuh menjadi embun yang rapuh.
skenario perjalanan kalian mengharuskanmu untuk sering menyejarahkannya, merekamnya, lalu memainkannya ulang di kepalamu sebagai Sang Kekasih Impian, Sang Tujuan, Sang Inspirasi bagi segala mahakarya yang termuntahkan di dunia. sementara dalam setiap detik yang berjalan, kalian seperti musafir yang tersesat di padang. berjalan dengan kompas masing-masing,tanpa ada usaha saling mencocokkan. sesekali kalian bertemu,berusaha saling toleransi atas nama cinta dan perjuangan yang tidak boleh sia-sia. kamu sudah membayar mahal untuk perjalanan ini, kamu pertaruhkan segalanya demi apa yang kamu rasa benar. dan mencintainya menjadi kebenaran tertinggimu.
lama baru kamu menyadari bahwa pengalaman merupakan bagian tak terpisahkan dari hubungan yang diikat oleh seutas perasaan mutual.
lama bagi kamu untuk berani menoleh ke belakang,menghitung,berapa banyakkan pengalaman nyata yang kalian alami bersama?
sebuah hubungan yang dibiarkan tumbuh tanpa keteraturan akan menjadi hantu yang tidak menjejak bumi,dan alasan cinta yang tadinya diagungkan bisa berubah menjadi utang moral,investasi waktu,perasaan,serta perdagangan kalkulatif antara dua pihak.
cinta butuh dipelihara. bahwa di dalam sepak terjangnya yang serba mengejutkna,cinta ternyata masih butuh mekanisme agar mampu bertahan.
cinta jangan selalu ditempatkan sebagai iming-iming besar,atau seperti ranjau yang tahu-tahu meledakkanmu-entah kapan dan kenapa. cinta yang sudah dipilih sebaiknya diikutkan di setiap langkah kaki,merekatkan jemari,dan berjalanlah kalian bergandengan,karena cinta dalah mengalami.
cinta tidak hanya pikiran dan kenangan. lebih besar,cinta adalah dia dan kamu, interaksi. perkembangan dua manusia yang terpantau agar tetap harmonis. karena cinta pun hidup dan bukan cuma maskot untuk disembah sujud.
kamu ingin berhenti memencet tombol tunda. kamu ingin berhenti menyumbat denyut alami hidup dan membiarkannya bergulir tanpa beban.
dan kamu tahu, itulah yang tidak bisa dia berikan kini.
hingga akhirnya ... [Filosofi Kopi : Surat yang tak Pernah Sampai - Dee]

*jadi teringat filosofi Ibu dan Ayah. Antara ingin selalu memastikan kebahagiaan Ibu dan tak ingin melihat Ibu bersedih, atau kerinduan yang menggelegak pada Ayah bahkan untuk mengingat cara Beliau mengepulkan asap rokok menjadi berbentuk bulat menyerupai asap kereta api uap. Huehee~

0 komentar:

 

Blog Template by BloggerCandy.com