Sebuah tebak-tebakan tentang hati seseorang yang terkenal dengan misteriusnya. Yang hanya bercerita pada satu orang, dan yang lain cuma bisa memandang nya sebagai ketidakjelasan. Ah, saya tetap menghormati Anda.. bagaimanapun sulitnya untuk mengerti. Hehe.
Malam itu seperti biasa diisi dengan proses menggoyangkan ribuan beam, yang kini tidak bebal, dan jauh lebih mengasyikkan. Masalahnya hanya satu, keterbatasan PC dalam mengolah data, yang hanya bisa saya akali dengan solusi konyol seperti mengelus-elus atau menyemangatinya layaknya manusia. -______-
Selepas tengah malam pun berlalu begitu saja, dan perut-perut yang lapar diobati dengan mie goreng telur plus es manis di sebuah warung kopi pinggir stasiun. Saya hanya banyak mendengarkan kali itu, tercengang-cengang, dan menatap takjub atas kisah abnormal yang diceritakan. Alhasil, saya menumpang bermimpi di sebuah kamar mahal nyaman ber-ac, yang bisa tidur nyenyak dengan berselimut tebal. Tidak seperti di Jakarta. :))
Sosok misterius ini hanya saya kenal sepintas, hanya tahu masalahnya sepintas, enggan bertanya dan mengorek lebih jauh karena segan. Saya hanya berekspetasi dan berasumsi dari gosip atau kabar yang melaju sesekali, atau kepingan cerita langsung yang terhitung kurang dari jumlah jari. Saya hanya bisa mendoakan yang terbaik, berpikir positif dan memercayai beliau sebagai seseorang yang sangat tahu bahwa yang dilakukannya ialah bukan suatu kesalahan.
Dan suatu dering alarm di pagi hari yang terdengar sayup-sayup membuat saya menyadari satu hal yang sebelum ini mengira hanya sebagai sikap mati rasa, ketika senang pun hanya tertawa biasa, dan sedih pun tidak menangis. Sebuah lagu:
Saya.. harap, kalian baik-baik saja. Sebaik adanya.
Bukankah dia ganteng sekaliii? :) *bukan pedofil, sumpret!
♪ I'm at a payphone trying to call home
All of my change I spent on you
Where have the times gone
Baby it's all wrong, where are the plans we made for two? ♪
[Maroon 5: Payphone]
Embur cucokkkkk! --> Emang bener
0 komentar:
Post a Comment