SV. MGS Geosurvey: Teluk Banten
Pernah menemukan adegan dalam film action ketika si jagoan terbirit menghindari tembok yang maju menghimpit dirinya? Berlari sedikit lamban saja, dia menjadi papan, dan film tamat. Saya merasa berada pada posisi itu, tapi bedanya.. saya bukan jagoan. Saya hanya anak kecil yang baru belajar berlari tapi sudah harus mengejar naga yang melesat cepat. Dan hebatnya, saya benar-benar berusaha untuk berlari. Tumben.
Sejak kecil, sekali lagi, saya dapat dikatakan orang yang beruntung. Hidup saya seimbang. Bermain jalan, nakal jalan, akademik pun jalan. Tanpa perlu mendekam di kamar sehari semalam suntuk dengan buku, meski dengan nilai seadanya, alhamdulillah, saya selalu diberi kemudahan Yang Maha Penyayang. Maka bayangkanlah di titik ini, saya merasa tiada apa-apanya. Bahwa keberuntungan itu misteri. Keajaiban. Kali ini saya harus berusaha.
Berusaha mengakali RAM otak yang sedikit, yang tidak bisa di-upgrade begitu saja di Bandung Electronic Centre dengan mudah. Kali ini, (iya saya tidak pernah seniat itu), saya harus belajar, berlatih, belajar, berlatih, ditoyor, di-bully. Untuk bermimpi. Untuk meraih impian.
Saya, si anak muda yang tak tahu diuntung dengan keberuntungannya. Kali ini dipaksa untuk benar mengusik dunia. Membuat datar Bumi yang bulat. Bahwa kata menyerah itu pantang, benar? ;)
"Gimana, Kak? Capek ya?
Kerja itu memang capek, Kak.. Tapi dinikmati aja.
Karena, banyak hal yang bisa kita raih dengan bekerja."
0 komentar:
Post a Comment