Thursday, October 20, 2011

Dare you?


Sore mendung, tapi rumah sangat ramai.
Seorang bertanya: 'Sore ini ada waktu?'
Yang dijawab masam, masam dan kusut masai: 'Nggak, udah ada janji. Kenapa?'
Yang bertanya menggeleng, enggan.
Lalu si masam menggedikkan kepala, memberi tanda 'ayo kita keluar'.


Pada intinya, nangka di depan sana berbuah.
Mungkin, dahulu saya hanya berharap nangka itu berbuah lebat, dan sehat.
Tumbuh subur, dan saya bahagia meski tidak dapat mengecup buahnya yang manis.
Namun seiring berjalannya waktu, saya pikir, kenapa tidak?
Tapi.. ternyata saya bodoh.. saya hanya memepermalukan diri sendiri..
Karna berharap nangka itu benar2 dapat saya miliki.
Saya salah, dua kali, dan saya benar2 bodoh..

Mungkin, kamu dapat membantu saya.
Entah itu membuat pengumuman disana, bahwa anak2 berpesta pora dengan buahnya.
Agar saya kembali, tidak berpikir bodoh.
Saya, tidak tahu sekarang harus bagaimana.

Kalau memang yang tumbuh tetap mau dijaga,
buat saya kembali ke dunia nyata. Bisa?

Langit mulai gelap, kehabisan udara.
Awan mengerjap-ngerjap. Lalu padam. Aku sendirian.
Entah bagaimana..

'Kamu dimana? Saya harus bicara sama kamu. Sekarang!'
'Oke. Tunggu disitu..'

Kenapa harus? Karena saya ingin.
Apa yang mau ditanyakan? Karena saya hanya mau memastikan kamu tidak bingung lagi.
Oke. Sudah jelas kok. Baiklah, saya sudah lega. :)

Kenapa, masih pake imbuhan itu sih? Just asking.. Karena, masih. Kalau tdk suka abaikan saja.


There isn't a light that never goes out..
There IS a light that never goes out..
BULLSHIT?:p

Well, see you when i see you~? 
P.S.: ABRAKADABRA!!!



0 komentar:

 

Blog Template by BloggerCandy.com