Thursday, January 19, 2012

Pena


Untukmu kawan.. Ya, bagi kamu-kamu yang entah sadar atau tidak. Karena aku pun tak pernah bertanya atau meminta. Tapi hanya menjudge sepihak, mundur diam-diam, dan berjanji takkan menyapa karena gondok yang berlipat.


Maaf, kemarin aku sempat salah menduga. Mencoret filosofi teman yang baik dari muka kamu sekalian. bahwa teman mendukung yang baik, dan menghujat yang buruk. Bahwa teman tak selalu berkata manis, tapi jujur yang pahit memang pahit itu harus lalu kau ajak hindari.

Aku tahu, aku begitu arogan untuk bertanya, untuk meminta. Aku terlampau tinggi memosisikan gengsi diriku sendiri untuk memaksakan pahamku. Takut, mungkin.. takut berbuah penolakan. Akibat tak sepemikiran, dan secara konyol menilai kalian individu apatis yang melihat tapi membiarkannya begitu saja.

Namun, rupanya salah kawan.Terdengar kabar dari yang kupercayai bahwa kamu-kamu baik, itu cukup sungguh. Pun, aku tak berharap ada adegan sadis atau yang keras-keras terhadap yang bergerak sembunyi layaknya pengecut. Cukup satu tamparan kesadaran mungkin, sebenarnya kalau boleh kuberi saran.. Setidaknya, meski yang itu berkata takkan mengulangi LAGI kesalahan yang sama, meski yang itu berkata kali INI mau melakukan dengan cara yang benar. Tapi entahlah, aku sudah terlalu skeptis untuk percaya, dan melulu khawatir pada sosok bola energi penyemangat yang nampak hilang sinarnya.

Ah.. intinya, kuserahkan lanjutannya padamu kawan. Aku tahu, kita sebagai pribadi dewasa dapat melakukannya dengan cara kita sendiri, baik itu diketahui atau tidak. Yang pasti, aku berjanji takkan menduga-duga lagi. :D

Dan.. tentang yang takut. Aku berkali benturkan kepalaku sendiri ke dinding batu, untuk menyatakan hal yang klise.. Memang, apa yang telah kulakukan yang berbeda dengan yang lainnya? Bukankah aku hanya menjadi diriku sendiri?

Jangan pernah masuk, kalau tak yakin tahan.. untuk tak merasa hal yang magic denganku. Titik.

0 komentar:

 

Blog Template by BloggerCandy.com