Hari ini saya cengeng. Karena hal sensitif serentak bertubi berurutan berbunyi. Pengang.
Pagi yang penuh rasa kantuk, diisi dengan acara kesukaan Ibu dan Ayah: refreshing menembak. Terlempar pada sebuah momen, saat seorang anak perempuan kecil, berbekal walkman biru bergambar manusia jebol berambut jingkrak hijau sebagai penutup telinga.. tertidur di lapangan rumput nyenyak. Menunggu kedua orangtuanya yang asyik bertaruh angka dengan sebuah laras panjang dan berbutir-butir peluru tajam. Anak kecil itu hanya ingat desingan yang pekak, namun dijalari rasa hangat karena melihat mereka bahagia. Atas keberterimaan batalyon-nya.
Dan disini, hampir dua dekade kemudian, saya memberanikan diri tersesat di tengah sekumpulan paruh baya yang senang bersenda menggunakan seragam loreng-loreng. Berumur tapi bangga. Menahan-menahan diri nyaman dengan obrolan dahulu dan dahulu, lalu ditutup dengan pesan: "Jagain Ibu..", saya tersenyum. Parau.
Seakan melengkapi, saya diingatkan dengan janji berbumbu khawatir tiga hari lalu. Tentang melepaskan, tentang kembali pada rel, tentang Leo dan Cancer. Tentang takdir. Dan lagi-lagi pertanyaan saya terjawab begitu saja seperti turun dari langit. Dan saya memilih konsekwen, memilih memegang janji yang saya buat bagi diri saya sendiri bersama Tuhan. Saya paham.
Lalu, siapa sangka sosok angin yang saya kenal sepintas seperti hembusan nafas beberapa bulan lalu sekonyong hadir?
Dengan tujuan yang seharian tadi saya hindari karena sedang cengeng. Karena seharian tadi.. tawa lepasnya yang menyisakan celah karena gigi gerahamnya telah dicabut satu akibat kebanyakan mengunyah tembakau, sosok kuatnya, lagak jagoannya, terus lalu menerus lekat bermain dalam pikiran, membuat berat kepala.
"Aku minta dianter buat ketemu Ayah, karena aku serius.."
Kupukul kencang tulangmu yang padat tapi pipih. Lalu terdiam. Cengeng.
Ah, biarkan semesta yang menunjukkan jalannya. Jika memanh begitu adanya.
Biarkan, biarkan semesta yang mengambil alih.
Karena kita hanya pengendara angin. :)
♪ Did you ever think of me as your best friend
And did i ever think of you
I'm not complaining
I never tried to feel..
I never tried to feel this vibration
I never tried to reach..
I never tried to reach your eden ♪
[Hooverphonic: Eden]
0 komentar:
Post a Comment