Tuesday, December 20, 2011

Beringin



Saya capek, disuruh kuat.

Saya benci, dikatakan kuat.
Saya muak, mensugesti diri sendiri, bahwa saya tidak pernah lemah.

Ibaratnya saya berdarah, hebat dan tak berhenti.
Lalu banyak orang berkata hal-hal positif, yang saya tahu. Sungguh.
Bahwa saya harus tetap menyebrangi lautan dengan berenang sekuat tenaga, saya tahu.
Bahwa masih banyak belahan dunia yang masih bisa saya jelajahi, masih luas, saya tahu.
Bahwa saya harus apatis, harus amnesia, harus selayaknya matahari yang tak lelah bersinar, saya tahu.
Bahwa itu salah, untuk tak lagi gampang percaya, oh God saya tahu!
Saya tahu, dan kelak menuju kesana.

Tapi please, sekalipun saya terluka, saya tidak pernah menghentikan lari saya. Saya sembuh secepat Avatar. Semakin saya sakit, semakin cepat lari saya, semakin membuat saya baik-baik saja. Tapi kali ini, please.. tolong mengerti. Saya kali ini berdarah, lho. Saya terluka parah, lho. Parah, dan ini sakit.

Saya tetap berusaha berenang mengarungi samudera. Saya tetap begitu. Tapi tolong, ini perih, ini sakit, sangat tak tertahankan.

Saya hanya merasa.. sendirian. Dan bukan siapa-siapa.
Bahwa oke saya kuat, katakanlah saya mampu bangkit sendiri. Tapi sama sekali bukan berarti, ketika saya terjatuh ke tempat yang sangat dalam, orang-orang hanya cukup meneriaki saya dari atas. Untuk sabar, untuk kuat, untuk.. ikhlas.
Ya, saya sabar. Ya, saya kuat. Ya, saya ikhlas. Puas kelian, PUAS?

Hingga pada akhirnya, pada suatu sore yang gerimis. Saya berkali-kali berkata bahwa lompat dari ketinggian hanya akan membuat saya masuk koran. Sudah, itu saja.. hidup saya berhenti. Saya yakinkan bahwa, itu tidak boleh.. tidak bisa. Karena, saya bertugas mengantarkan harapan pada daratan. Dan saya harus tetap hidup, saya harus tetap berenang.

Teringat pada suatu momen, ketika semua orang menghunuskan pedang pada saya, saya paham. Bahkan saya siap menyerahkan tameng satu-satunya yang saya punya untuk melindungi apa yang ada di balik kerumunan orang-orang. Saya paham, saya bertahan, saya melewati itu semua. Dan ketika terulang lagi, dengan posisi yang bertukar, kenapa.. lagi-lagi saya yang dihunuskan pedang? Kenapa, lagi-lagi saya yang harus menyerahkan tameng? Kenapa.. pada akhirnya, ketika bahkan meski saya merasa ingin membentak atau merusak tapi saya tidak bisa.. semua orang hanya memastikan apa yang tidak mungkin bisa saya lakukan, dan pada akhirnya saya hancur sendirian?

Saya, bersumpah.. sekalipun tidak pernah dengan sengaja bermaksud terlibat dalam persekutuan menjatuhkan oranglain meski saya benci. Sekalipun tidak pernah, berkasak-kusuk secara sengaja meski saya juga tidak suka. Saya selalu berusaha menghadapi dengan mata, bukan dengan punggung. Bagian mana, yang saya lakukan, yang bisa membuat setega itu? Karena saya kuat kah? Karena saya stabil kah? Tidak.. itu bukan alasan. Sama sekali bukan, itu NOL besar. Karena sekalipun pohon beringin kuat diterpa badai, ia tetap butuh sinar matahari dan juga air, untuk membuat dia bertahan.

CUKUP. Satu yang saya minta.
Biarkan saya meringis, biarkan saya menangis.
Biarkan saya hancur, dan bangkit sendirian.
Seperti yang kalian bilang.. saya bebal, saya keras, saya harus dibuat jera. Titik.

Ah kamu ngaco, sama payahnya dong? Kamu harus lebih baik. Jangan pernah lagi tunjukkan kamu butuh, kamu berharap, atau gakbisa apa-apa. Itu pecundang, gak ada yang bisa diharapkan. Keep off from him. Ignorant dan decisive, ucapkan selamat tinggal. Bahwa i'm fine without you..

Hidup kamu ditentukan diri kamu sendiri. Satu hal, "Tidak berputus asa seseorang terhadap rahmat Allah melainkan orang kafir".. Malu mungkin ada bagusnya, asal jangan putus asa..

I am your pride.. you can keep my word.. 
I promise you.. 
I'm always there.. 
When your heart is filled with sorrow.. and despair..

...


In a little while.. I'll be gone..
The moment's already passed.. Yeah, it's gone..
I'm not here.. This isn't happening.. I'm not here.. I'm not here..


Hilang. Hilang.
There you go, ASSHOLE! Najesanjesanjeng, grok~

Salah satu hal dari yang paling SAPI yang saya dapatkan,
"Terus temen-temen lu diem aja gitu? Fak, ospeknya cupu sih.. Coba maneh angkatan gw.."
Hahaha. "Cupu" aja lewat, apalagi nggak?
Doublecombofakdemhard: 8 FEBRUARI!!!





We could have had it all
Rolling in the deep
You had my heart inside your hand
And you played it to the beat


[Adelle: Rolling in The Deep

1 komentar:

Mami said...
This comment has been removed by the author.
 

Blog Template by BloggerCandy.com